Disinyalir terlibat politik praktis, Kadis Pendidikan Bombana Didemo

waktu baca 2 menit

BOMBANA, TRIASPOLITIKA.ID – Ratusan masa yang tergabung dalam Aliansi Lingkar Marhaenis, Kabupaten Bombana menggelar demonstrasi di halaman kantor Bupati Bombana pada Senin (10/06/2024).

Demonstrasi itu sempat bersitegang dengan aparat kepolisian. Dikarenakan kepolisian yang tengah melakukan pengamanan mencoba menghalau massa yang memaksa masuk di kantor Bupati untuk menemui Pj Bupati dan Sekda Bombana.

Dalam orasinya, massa aksi meminta Pj Bombana Edy Suharmanto agar membatalkan nota tugas Nurbaya, salah seorang guru SD 26 Toari yang dipindah tugaskan disalah satu sekolah dasar di Kasipute.

Mereka menilai, pemindah tugasan Nurbaya yang dilakukan oleh kepala Dinas Pendidikan Bombana, syarat dengan kepentingan politik praktis. Dikarenakan Nurbaya berdomisili jauh dari tempat yang ditugaskan saat ini.

“Jika Bupati maupun Sekda tidak mau menemui kami, jangan salahkan kami jika kami memaksa masuk,” teriak Adesaundry selaku kordinator aksi.

Adesaundry megungkapkan jika Kadis Pendidika Andi Muhammad Arsyad merupakan adik kandung dari salah seorang bakal calon bupati Bombana Andi Nirwana.

Sehingga Ia menuding Muhammad Arsyad ikut terlibat dalam memuluskan perjalanan politik kakaknya.

“Kami menerima informasi jika kadis pendidikan (Andi Muhammad Arsyad) mengarahkan kepala sekolah untuk membentuk tim pemenangan terhadap Andi Nurwana yang saat ini digadang-gadang bakal maju di Pilkada Bupati Bombana,” ungkap Adesaundry.

untuk itu Adesaundry bersama sejumlah massa mendesak Pj Bupati Bombana agar memberhentikan Andi Muhammad Arsyad dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bombana, sebelum ikut terlibat dalam politik praktis.

“Pj Bupati Bombana harus sesegera mungkin menonjobkan Kadis Pendidikan, sebelum dia melakukan cawe-cawe dalam politik praktis,” ujarnya.

Setelah berorasi selama hampir empat jam, massa kemudian ditemui oleh Sekda Bombana Man Arfa. Meski sudah ditemui oleh keterwakilan dari pemerintah, namun massa tetap tidak merasa puas.

Dikarenakan Sekda Bombana enggan menandatangani pernyataan yang telah disiapkan oleh massa aksi, yang berisi kesiapan menonjobkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bombana.

“Maaf kalau itu saya tidak bisa tandatangan. Kalau soal ibu guru Nurbaya, hari ini saya batalkan suratnya dan ibu Nurbaya silahkan memilih sekolah yang dia mau,” ujar Man Arfa dihadapan massa aksi.

Tidak puas dengan pernyataan Sekda Bombana, masaa kemudian meninggalkan kantor Bupati Bombana, kemudian bertolak menuju kantor Dinas Pendidikan Bombana.

Editor: Dekrit

error: Content is protected !!