Aplikasi SIAKAD Jebol, Begini Penjelasan Rektor USN Kolaka

waktu baca 3 menit
Perss Conference Rektorat USN Kolaka terkait jebolnya Aplikasi SIAKAD Senin, (6/3/2023).

KOLAKA, TRIASPOLITIKA.ID – Rektor USN Kolaka Dr Nur Ikhsan akhirnya angkat bicara terkait adanya oknum mahasiswa dan dosen yang disinyalir terlibat praktek jual beli nilai di kampus.

Rektor USN Kolaka Dr Nur Ihsan mengatakan,terkait adanya praktek jual beli nilai di kampus USN Kolaka,pihak fakultas tersebut sudah melaporkan dan yang bersangkutan sendiri sudah mengakuinya.

”Ya terkait persoalan jual beli nilai sudah dilaporkan ke saya melalui fakultas itu sendiri, tapi saya sangat berhati -hati dalam menyikapi persoalan tersebut dan kami juga sudah melakukan investigasi dan memanggil langsung oknum tersebut, yang bersangkutan sudah mengakuinya,” kata Nur Ikhsan saat melakukan comprensi perss di lantai dua rektorat USN Kolaka. pada Senin, (6/2/2023).

Lebih lanjut kata rektor, sejauh ini pihak USN Kolaka belum bisa memberikan sangsi tegas kepada yang bersangkutan, pihak USN hanya memberikan pembinaan, karna regulasi dan draf yang diatur oleh senat Universitas terkait kode etik dosen itu belum ada.

” Di USN ini belum ada regulasi yang digodok oleh senat mengenai kode etik dosen, rujukan kami belum ada. Sementara untuk menjatuhkan sanksi harus rekomendasi dari senat kemudian diplenokan dan ditindaklanjuti oleh Rektor,” ucapnya.

Nur Ihsan juga mengakui bahwa transisi penginputan nilai secara manual ke penginputan melalui sistem dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) sangat lemah sehingga mudah dijebol.

“Saya akui SIAKAD kita sangat lemah dan mudah dijebol sehingga praktek jual beli nilai mudah diakses oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,” ujarnya

Ia menjelaskan untuk mengatasi agar sistem SIAKAD USN tidak mudah di jebol dan di akses oleh orang lain, pihak USN telah menggadeng pihak ketiga yaitu PT. Sentra Vidya Utama ( Sevima ).

“Sevima telah terbukti berpengalaman dalam penanganan SIAKAD, ada sekitar 700 universitas dan perguruan tinggi yang telah bermintra dengan mereka. Dan ketika pihak Sevima melakukan persentase terkait sistem keamanan yang mereka terapkan memang benar-benar aman,” kata Nur Ikhsan.

Nur Ihsan mengungkapkan, bahwa untuk dana yang dianggarkan oleh USN untuk sistem pengamanan SIAKAD setiap tahun berkisar 200 juta rupiah.

” YA setiap tahun anggaran yang kita gelontorkan 200 juta rupiah untuk keamanan SIAKAD, nanti dosen hanya bisa menginput ke sistem, kalau ada perbaikan mereka harus membuat surat permohonan agar bisa melakukan perbaikan nilai mahasiswa lagi, semoga praktek jual beli nilai tidak terjadi lagi kedepan karena sistem SIAKAD kita sudah aman,” ungkap Nur Ihsan.

Nur Ihsan juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada media yang telah berhasil membongkar praktek transaksi jual beli nilai yang dilakukan oleh oknum dosen di lingkup USN Kolaka tersebut. Menurut dia dengan adanya pemberitaan di media pihaknya merasa terbantu dan  kedepannya kampus USN Kolaka menuju yang lebih baik lagi. pungkasnya.

Reporter : A. Jamal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!