Pilkada Koltim : Gerindra Sultra usul tunggal SBM ke DPP

waktu baca 2 menit

KENDARI, TP – Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengusulkan pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Kolaka Timur (Koltim) Samsul Bahri Majid dan Andi Merya Nur.

Pasangan berakronim SBM (Samsul Bersama Mery) itu, dipastikan bakal diusung partai Prabowo. Sebab, dari beberapa balon yang digadang-gadang bakal bertarung di pilkada Koltim nantinya, DPD Sultra hanya mengusulkan secara tunggal pasangan SBM pada DPP Gerindra.

Artinya, politik pengusungan partai Gerindra Sultra sudah bisa dipahami. Ini juga membuktikan jika langkah Samsul bersama Mery di pemilihan kepala daerah Pilkada Koltim kian mulus.

Apa lagi belum lama ini pasangan SBM telah mendapatkan rekomendasi dari Partai Demokrat.

Selain itu, Samsul Bersama Mery juga diundang dalam agenda konsolidasi DPP PDIP.

DPD Partai Gerindra Sultra pun sudah memastikan hanya mengusulkan satu pasangan bakal calon, yakni Samsul Bahri- Andi Merya ke DPP Gerindra.

Sekertaris Umum (Sekum) DPD Gerindra Sultra, Safarullah mengatakan, Gerindra Sultra sudah mengusulkan ke DPP nama Samsul Bahri- Andi Merya.

“Jadi DPD Gerindra Sultra itu hanya mengusulkan secara tunggal Samsul Bahri-Andi Merya ke DPP, untuk direkomendasikan maju bertarung di Pilkada Koltim,” ujar Safarullah, Minggu (9/8/2020).

Lebih lanjut, dia menjelaskan, seluruh kader dan pengurus di tingkat DPD, DPC Koltim hingga PAC akan mengawal penuh pemenangan pasangan Samsul Bahri-Andi Merya.

“Semua kader Gerindra akan berupaya memenangkan pasangan Samsul Bahri-Andi Merya di Pilkada Koltim,” katanya.

Sementara itu, Ketum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengatakan, terkait Pilkada 2020, DPP tidak akan ikut campur terlalu jauh dalam menentukan calon kepala daerah yang akan diusung.

Menurutnya, keputusan soal calon pilkada diserahkan kepada para pimpinan Gerindra di daerah.

“Jadi kami bebaskan supaya ada aspirasi dari wilayah dan silakan dan bertanding dengan baik, dan kami tidak boleh ikut praktik yang tidak baik, tidak boleh menjelekan orang lain. Kalau ada yang menjelek-jelekkan apalagi ke arah destruktif terlalu negatif ke arah mengolok-olok atau selalu mencari negatif itu bahwa itu tidak boleh diizinkan,” tegasnya.

Reporter : Aditya Rahman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!