Mengenal Arifah Khansa Muslimah, sang Finalis Puteri Indonesia asal Muna

waktu baca 2 menit
Arifah Khansa Muslimah

KENDARI, TP – Namanya Arifah Khansa Muslimah. Wanita asal Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara ini, adalah salah satu finalis Puteri Indonesia 2021 yang berhasil masuk pada posisi Top 15 besar usai menyingkirkan kontestan dari berbagai Kabupaten dan Kota di Sultra.

Wanita kelahiran 2 Oktober 2001 ini, bakal kembali berkompetisi bersama beberapa finalis Puteri Indonesia pada bulan September mendatang.

Arifah nantinya akan beradu talenta dengan 14 finalis asal Kota Kendari, Baubau, Kolaka Timur, Kolaka, Konawe, Buton Tengah, Buton, Bombana, Muna Barat, dan finalis asal Kabupaten Wakatobi.

Wanita gemar berenang, membaca, dan menulis itu, memiliki badan eksotis yang membuat pasang mata harus geleng-geleng kepala saat melihatnya.

Lahir dari keberagaman Suku dan Budaya mengajarkan Arifah untuk tetap berjiwa nasionalis. Perbedaan kata Arifah, dapat menciptakan warna dan harmoni yang indah jika dilihat dari sudut pandang toleransi.

“Salah satu bentuk rasa nasionalisme sebagai generasi muda adalah dengan terus berkarya dan membawa nama baik daerah baik di kancah nasional maupun internasional,” ucap mahasiswi Universitas Multi Media Nusantara, Jakarta itu.

Putri dari pasangan Ir. Masudi (mantan ketua KPU Provinsi Sultra) dan Ir. Rachmawati Badallah (mantan anggota DPR Provinsi Sultra Partai PAN) ini, sadar akan peran pemuda sebagai pelanjut tongkat estafet pembangunan bangsa.

Hal itulah yang membuat Arifah memilih untuk ikut dalam ajang pemilihan Puteri Indonesia Sulawesi Tenggara mewakili Kabupaten Muna. Selain itu, Arifah juga bercita-cita dapat memperkenalkan potensi yang dimiliki kabupaten Muna pada kancah nasional maupun internasional.

Arifah Khansa Muslimah

Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan alam, budaya dan tradisi, untuk itu perlu ditunjang oleh kesiapan sumber daya manusia yang mumpuni untuk menjaga dan melestarikannya.

“Indonesia negara yang lahir dari keberagaman. Saya bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena menjadi bagian dari sebuah negeri yang kaya akan keberagaman suku, budaya, adat istiadat, agama serta alam yang luar biasa menakjubkan,” tutur Arifah.

Menyinggung kemerdekaan Republik Indonesia, bagi perempuan asal pulau Muna itu, kemerdekaan adalah ketika mampu menjadi warga negara Indonesia seutuhnya. Menerima segala perbedaan yang ada dalam bingkai kebinekaan dan tetap berpegang teguh pada Pancasila.

“Hal itu dapat mempertahankan kemerdekaan. Kita perlu yang namanya rasa nasionalisme. Saya ingin membawa misi sosial demi ikut serta dalam memajukan negara Republik Indonesia kita,” ujarnya.

Reporter : Ahmad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!