BPS Wakatobi: Capaian Makro Pembangunan Daerah di Wakatobi Sangat Prestisius
WAKATOBI, TRIASPOLITIKA.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Wakatobi merilis hasil pendataan survei sosial ekonomi nasional pada bulan Maret 2024.
Kepala Badan Pusat Statistik Wakatobi, La Ode Ikhsanuddin Hamid mengungkapkan, sesuai hasil pendataan Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dirilis pada bulan Maret tahun 2024 angka kemiskinan Kabupaten Wakatobi mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
Kata Ikhsanuddin, pada tahun 2023 sebesar 14,81 persen menjadi 14,36 persen tahun 2024 hal ini menunjukan penurunan sebesar 0,45 persen.
Kata dia, angka ini dilihat dari hasil konsumsi atau pengeluaran masyarakat Wakatobi sebanyak 540 rumah tangga yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Wakatobi dan hasilnya cukup Prestisius.
“Angka kemiskinan ekstrem juga mengalami penurunan yang cukup signifikan di banding tahun sebelumnya yaitu tahun 2023 sebanyak 6.160 orang (5,94 persen) menjadi 700 orang (0,67 persen)” jelasnya.
“Di tahun 2024, survey ini dilakukan oleh tim P3KE, Pemerintah Daerah mampu menurunkan angka Kemiskinan Ekstrem sebesar (5,27 persen) dan hal ini bukan pekerjaan mudah, kolaborasi dari seluruh stakeholder Wakatobi telah menunjukan kinerjanya,” sambungnya.
Lanjut dia, hal tersebut merupakan salah satu prioritas dari pemerintah daerah untuk menurunkan kemiskinan ekstrem, salah satu karakteristik dari kemiskinan ekstrem ini adalah masyarakatnya harus disentuh atau dibantu secara langsung karena, rata rata yang menjadi masyarakat miskin ekstrem adalah orang orang tua yang memiliki rumah tangga tunggal (Manula).
“Pada tahun 2020 angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Wakatobi sebesar 8,76 persen dan di tahun 2024 menjadi 0,67 persen, kondisi ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem pad level 0 persen dan Alhamdulillah Kabupaten Wakatobi berada pada urutan ke-6 terendah se Sulawesi Tenggara,” jelasnya.
Kalau dilihat dari analisisnya, terjadi penurunan pula dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2023 sebesar 3,64 persen menjadi 2,84 persen pada tahun 2024. Angka 2,84 persen ini menunjukan ada kesenjangan antara masyarakat miskin sebesar 2,84 persen.
“Untuk menjaga angka kesenjangan ini, kita harus mampu menjaga masyarakat yang sudah keluar dari kategori miskin ekstrem agar tidak kembali menjadi miskin,” katanya.
Angka ini rasio juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu di tahun 2023 sebesar 0,350 menjadi 0,339 pada tahun 2024.
“Yang artinya ada tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Wakatobi yang diukur dengan mengunakan Ginirasio, dan semakin menurun hal ini menjadi salah satu tujuan dari Pemerintah Daerah untuk mengurangi tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Wakatobi,” terangnya.
Salah satu tujuan dari pembangunan yang di canangkan oleh pemerintah daerah yaitu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia.
“Pada IPM kita menunjukan pula tren yang positif di banding dengan tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2023 sebesar 70,85 persen menjadi 71,43 persen di tahun 2024,” kata Ikhsanuddin.
Hal ini kata dia, mengindikasikan bahwa sumber daya manusia kita lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Sementara pengangguran, apabila kita menghitung dari bulan Agustus tahun 2023 tingkat pengangguran kita sebesar 3,53 persen menjadi 2,73 persen pada tahun 2024,” ungkapnya.
“Hal ini harus kita jaga karena salah satu program prioritas Bupati Wakatobi H. Haliana, SE adalah menurunkan angka mengangguran, terkait dengan lapangan pekerjaan, kita harus fokus pada sektor pertanian dan perikanan,” sambung dia.
Laju pertumbuhan ekonomi, salah satu indikator ekonomi makro yang diukur adalah laju pertumbuhan ekonomi Wakatobi yaitu pada tahun 2023 sebesar 4,7 persen menjadi 4,4 persen pada tahun 2024, hal ini terjadi perlambatan akan tetapi rata rata laju pertumbuhan ekonomi tingkat Sulawesi Tenggara terjadi perlambatan meskipun demikian, kita dapat menjaga pada angka 4,4 persen dan kita menjadi peringkat ke-6 dari seluruh Kabupaten / Kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pertumbuhan ekonomi ini dilihat dari seluruh sektor mulai dari sektor pertanian sampai dengan sektor jasa yang di hitung sepanjang tahun, tentu saja tidak mudah untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi kita dengan kondisi geografis Wakatobi yang cukup sulit.
Perkembangan Indeks Kemahalan Konstruksi Wakatobi juga harus diperhatikan. Harga konstruksi di Wakatobi angkanya dari tahun 2023 sebesar 105 poin menjadi 108 poin pada tahun 2024, hal ini menunjukan bahwa harga konstruksi kita menjadi yang paling tertinggi di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis Wakatobi, kondisi ini harus kita jaga. Kota Makassar dijadikan sebagai kota dasar untuk mengetahui indeks kemahalan konstruksi.
Angka kemahalan konstruksi kita pada tahun 2024 sebesar 108 poin apabila dibandingkan dengan angka indeks kemahalan konstruksi kota Makassar terlalu tinggi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Wakatobi, Nadar, mengungkapkan konfirmasi poin penting bahwa data yang telah disajikan oleh kepala BPS Kabupaten Wakatobi sebagai instansi resmi yang memiliki kewenangan untuk melakukan pendataan dan pengukuran terhadap capaian makro social ekonomi Wakatobi baik di level Nasional maupun di level daerah.
“Dari semua indikator makro ekonomi kita rata rata trennya sangat positif dan prestisius dari angka kemiskinan, turun sebesar 0,45 persen dari 14,81 persen pada tahun 2023 menjadi 14,36 persen tahun 20024, begitu pula data kemiskinan ekstrem kita dari 5,94 persen pada tahun 2023 menjadi 0,67 persen pada tahun 2024,” katanya.
Menurut dia, hal ini menunjukan bahwa angka kemiskinan ekstrem yang kita capai ini adalah yang terendah sepanjang sejarah Wakatobi, hal ini juga menjadi terendah ke-5 dari seluruh Kabupaten / Kota Se-Sulawesi Tenggara.
Begitu pula dengan angka IPM kita menunjukan peningkatan yaitu dari 70,85 persen pada tahun 2023 menjadi 71,43 persen pada tahun 2024, untuk laju pertumbuhan ekonomi kita berada pada posisi tertinggi ke-6 dari seluruh Kabupaten / Kota Se-Sulawesi Tenggara dimana pada tahun 2023 sebesar 4,7 persen menjadi 4,4 persen pada tahun 2024, memang terjadi perlambatan untuk semua wilayah provinsi Sulawesi Tenggara, untuk angka rasiogini kita menunjukan bahwa semakin turun ketimpangannya, yaitu 0,350 pada tahun 2023 menjadi 0,339 pada tahun 2024.
“Terhadap hal ini bagi seluruh stekholder patut kita syukuri dan kita pertahankan,” katanya.
Tentu hal ini akan terjadi bila mana pemerintah melakukan kolaborasi, konfigurasi program pembangunan diberbagai sektor dengan program unggulan daerah yang ada di RPJMD 2021 – 2026 baik pelayanan dasar, infrastruktur, pengembangan ekonomi produktif maupun pembangunan social.
Dengan data ini dapat di konfirmasi bahwa sejauh ini telah terjadi akselerasi pembangunan daerah kita di berbagai sektor dan pertumbuhan yang positif dan pemerataan yang semakin baik diseluruh Kabupaten Wakatobi dan juga keberpihakan kita terhadap peningkatan taraf hidup Masyarakat kita melalui program program pemberdayaan.
“Oleh karena itu pada tempat ini saya berharap agar momentum ini akan menjadi motivasi yang positif bagi kita semua untuk lebih membangun Wakatobi 5 tahun ke depan dengan capaian capaian yang lebih membanggakan,” terangnya.
“Kita yakin apa bila kita solid akan lebih banyak lagi yang akan kita lakukan bagi daerah yang kita cintai ini, terhadap berbagai perbedaan pendapat dan kritik kita harus terima sebagai energi dan masukan yang berharga untuk lebih bersemangat lagi membangun daerah ini, dan semua dukungan kita hargai dan menjadi kekuatan kita dalam membangun daerah kita,” pungkasnya.
Reporter: Anto