35 Desa di Konawe Masuk Lokasi Khusus Pencegahan Stunting
TRIASPOLITIKA.ID : KONAWE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe terus melakukan intervensi pencegahan stunting, hasilnya tahun 2023 lokasi khusus (lokus) stunting mengalami penurunan.
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DPPKB Konawe menyebut, tahun ini lokus stunting turun menjadi 35 desa/kelurahan dari 49 desa/kelurahan tahun 2022 lalu.
Intervensi pencegahan stunting tersebut berkat kerja sama lintas sektoral, sehingga penanganan stunting di Konawe dapat berjalan maksimal.
“35 desa/kelurahan ini merupakan hasil analisis situasi sehingga di tetapkan sebagai lokus pencegahan stunting pemkab Konawe tahun ini,” kata Ismail SKM., M. Kes Kepala bidan keluarga sejahtera DPPKB Konawe, senin 13 Juni 2023.
Ismail menyebutkan, setiap desa/kelurahan yang menjadi lokus pencegahan stunting memiliki permasalahan berbeda sehingga penanganan nya juga di lakukan oleh lintas sektor yang berbeda-beda pula sesuai data analisis masing masing sektor atau dinas.
Dengan intervensi lintas sektor tersebut angka pencegahan stunting di setiap desa/kelurahan di Konawe dapat terlaksana sistematis dan terstruktur sehingga menghasilkan penurunan yang cukup baik.
“Disinilah peran intervensi lintas sektoral, dengan melakukan pencegahan berbeda-beda sesuai kebutuhan lokus, seperti desa yang kesulitan pangan atau sayur mayur maka dinas tanaman pangan akan melakukan intervensi, jika kesulitan ikan segar maka dinas perikanan, demikian jika lingkungan rumah kurang baik, tidak tersedianya MCK, air bersih maka dinas PUPR melakukan intervensi di sana, ” jelas Ismail.
Selain permasalah kompleks tersebut, DPPKB juga fokus pada pencegahan langsung ke masyarakat dengan melakukan edukasi.
” DPPKB juga langsung edukasi pencegahan stunting terhadap masyarakat yang rawan berisiko terjadi stunting seperti jarak angka kelahiran, hamil di usia muda atau sebaliknya, sehingga semua terintegrasi penanganan pencegahan stunting ini,” ungkapnya.
Terakhir ia mengungkapkan, untuk mencegah terjadinya stunting, hal itu merupakan persoalan yang harus dipikirkan secara bersama-sama, sebab status kesehatan masyarakat banyak dipengaruhi oleh lingkungan baik itu geografis, biologis, ekonomi, agama dan budaya, disusul kemudian perilaku hidup sehat dari masyarakat.