Tim SAR Temukan Topi Korban, Pencarian Dua Nelayan Hilang di Perairan Muna Dilanjutkan Besok

waktu baca 2 menit
Tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap dua korban hilang akibat tabrakan antara longboat dan kapal tongkang Buana

MUNA, TRIASPOLITIKA.ID – Tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap dua korban hilang akibat tabrakan antara longboat dan kapal tongkang Buana di perairan antara Tampo dan Pulau Renda, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Hingga Senin (20/10/2025) sore, pencarian belum membuahkan hasil.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Amiruddin A.S, mengatakan bahwa tim sempat menemukan satu barang milik korban di sekitar lokasi kejadian.

“Pada pukul 09.43 Wita, tim menemukan topi milik salah satu korban sekitar 740 meter ke arah barat daya dari lokasi kejadian (LKP),” ujar Amiruddin dalam keterangannya, Senin (20/10/2025).

Namun hingga pukul 17.15 Wita, upaya pencarian belum menemukan korban lainnya. Operasi dihentikan sementara karena kondisi mulai gelap dan akan dilanjutkan kembali Selasa (21/10/2025) pagi pukul 07.00 Wita.

Cuaca di lokasi pencarian dilaporkan cerah dengan kecepatan angin sekitar 15 kilometer per jam dari arah timur laut serta tinggi gelombang berkisar 0,1–0,25 meter, menurut data BMKG.

Insiden terjadi pada Sabtu (18/10/2025) sekitar pukul 14.30 Wita. Longboat yang ditumpangi tiga orang dilaporkan tertabrak kapal tongkang Buana di perairan antara Tampo dan Pulau Renda.
Dari tiga penumpang, satu orang atas nama Muhtari (48) berhasil selamat, sementara dua lainnya, La Rone (63) dan La Onus (51), hingga kini masih dalam pencarian.

Ketiganya merupakan warga Kecamatan Tampo dan Desa Laiworu, Kabupaten Muna. Operasi pencarian melibatkan berbagai unsur, antara lain KPP Kendari, Unit Siaga SAR Muna, Pos AL Torobulu, Polair Tampo, Koramil Tampo, Polsek Towea, KPLP KUPP Muna, kru TB Buana Jaya, serta masyarakat dan keluarga korban.

Peralatan yang digunakan meliputi rescue car, ambulans, RIB (Rigid Inflatable Boat), speedboat, longboat, drone thermal, AquaEye, serta peralatan medis dan komunikasi pendukung lainnya.

“Penyisiran dilakukan dengan beberapa armada laut dan bantuan teknologi seperti drone thermal dan AquaEye untuk memaksimalkan pencarian,” ujar Amiruddin.

Operasi SAR akan kembali dilanjutkan esok hari dengan perluasan area pencarian di sekitar lokasi kejadian dan pesisir Pulau Renda.


  • Editor: Triaspolitika.id
    Sumber: Basarnas Kendari