Tim SAR Lanjutkan Pencarian Hari Keempat, Nelayan Hilang Setelah Longboat Tertabrak Tongkang di Perairan Muna

waktu baca 2 menit
Tim SAR Lanjutkan Pencarian Hari Keempat, Dua Nelayan Hilang Setelah Longboat Tertabrak Tongkang di Perairan Muna.

MUNA, TRIASPOLITIKA.ID – Tim SAR gabungan terus melanjutkan operasi pencarian hari keempat (H4) terhadap dua orang nelayan yang hilang setelah longboat yang mereka tumpangi tertabrak kapal tongkang Buana di perairan antara Tampo dan Pulau Renda, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari melalui Staf Operasional menyampaikan, operasi pencarian dimulai sejak pukul 07.00 Wita dengan membagi tim menjadi tiga sektor penyisiran.

“Tim 1 menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) menyisir area seluas 5,4 mil laut persegi, Tim 2 menggunakan rubber boat menyisir dari Dermaga Pelabuhan Kayu Tampo hingga Sapa Toboong dengan cakupan 2,96 mil laut persegi, dan Tim 3 menggunakan tiga longboat untuk menyisir area seluas 2,48 mil laut persegi,” ujar petugas SAR, Selasa (21/10/2025).

Menurut laporan BMKG, kondisi cuaca di lokasi pencarian terpantau cerah dengan kecepatan angin 15 km/jam dari arah timur laut serta tinggi gelombang antara 0,1 hingga 0,25 meter, yang cukup mendukung proses pencarian di lapangan.

Adapun data korban sebagai berikut:

  1. Muhtari (48), warga Tampo — selamat

  2. La Rone (63), warga Tampo — meninggal dunia (MD)

  3. La Onus (51), warga Desa Laiworu — dalam pencarian (DP)

Kecelakaan laut tersebut terjadi pada Sabtu, 18 Oktober 2025, sekitar pukul 14.30 Wita, saat longboat yang membawa tiga orang melintas di antara perairan Tampo dan Pulau Renda. Berdasarkan informasi awal, kapal tongkang Buana Jaya diduga menabrak longboat tersebut hingga terbalik. Satu orang berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat, sementara dua lainnya dinyatakan hilang.

Operasi SAR kali ini melibatkan berbagai unsur, antara lain Staf Ops KPP Kendari, Unit Siaga SAR Muna, Pos AL Torobulu, Polsek Tampo, Polsek Towea, Koramil Tampo, KPLP KUPP Muna, Polair Tampo, kru TB Buana Jaya, SPBU HPMS, nelayan sekitar, serta keluarga korban.

Dalam operasi ini, tim juga mengerahkan berbagai alat utama (alut) seperti **rescue car, RIB, rubber boat, longboat, drone thermal, AquaEye, peralatan medis dan evakuasi, serta perangkat komunikasi dan keselamatan lainnya.

Hingga laporan ini diterima, korban atas nama La Onus masih dalam pencarian. Tim SAR berencana memperluas area penyisiran dan memaksimalkan penggunaan drone thermal untuk mendeteksi keberadaan korban di permukaan maupun sekitar perairan dangkal.

  • Editor: Redaksi