Tekan Inflasi Pangan, Pemkab Koltim adakan GPM

waktu baca 4 menit

KOLTIM, TRIASPOLITIKA.ID – Pemerintah daerah Kolaka Timur (Koltim) launching Gerakan Pangan Murah (GPM) di Lapangan Nur Latamoro, kecamatan Tirawuta, Senin (26/6/2023). Gerakan Pangan Murah secara serentak Nasional dilakukan.

Plt Bupati Kolaka Timur mengatakan, salah satu yang paling mendasar dalam kehidupan adalah masalah pangan. Untuk itu permasalahan pangan sangat berdampak sangat luas apabila terjadi ketidak stabilan ketersediaannya. Kekurangan pangan di daerah kata dia juga bisa menimbulkan gejolak di masyarakat.

“Olehnya itu berbagai upaya dilakukan guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan komoditas pangan,” kata Bupati Koltim Abd Azis melalui sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Koltim Andi Muh lqbal Tongasa.

Lebih lanjut Sekda Koltim memaparkan, bahwa dalam rangka stabilisasi pasokan serta pengendalian inflasi tahun 2023, maka pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional yang bekerjasama dengan pemerintah daerah melakukan langkah-langkah aksi di lapangan, salah satunya adalah kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan melalui gerakan pangan murah (SPHP-GPM).

“Untuk kegiatan ini diprioritaskan di lokasi barometer inflasi dan wilayah-wilayah yang melalui gangguan dan gejolak pasokan dan harga pangan,” ujar Iqbal.

Ia juga menuturkan agar pelaksanaan kegiatan lebih optimal maka SPHP-GPM perlu melibatkan stakeholder terkait seperti perum bulog, id food, petani, poktan, gapoktan, distributor, asosiasi dan pelaku usaha pangan lainnya serta dinas atau instansi terkait.

“Berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh satgas langan Kabupaten Kolaka Timur melalui Dinas Ketahanan Pangan dari dua titik pantau yaitu Pasar Tirawuta dan Pasar Ladongi menunjukkan bahwa harga 11 bahan pokok di Koltim ada beberapa yang mengalami lonjakan kenaikan harga yang cukup signifikan,” jelas Iqbal.

Lonjakan harga bahan pangan tersebut menurutnya dapat dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah dampak pasca kenaikan harga BBM, kenaikan biaya angkutan laut, biaya transportasi dari komoditas pangan dan adanya kelangkaan beberapa komoditas pangan menghadapi Hari Raya ldhul Adha 1444 H.

“Kegiatan Gerakan Pangan Murah tersebut merupakan upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Timur melalui Dinas Ketahanan Pangan yang telah di lakukan dalam menekan laju inflasi melalui Tim Satuan Tugas Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) di beberapa Kecamatan yang masyarakatnya perlu mendapatkan bahan pangan yang bermutu dengan harga yang terjangkau,” ujarnya.

Sekda Kolaka Timur berharap GPM melibatkan beberapa stakeholder dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan agar semua yang terlibat dalam kegiatan ini, agar dapat meminimalisir terjadinya panic buying dan memastikan dapat bersinergi dengan maksimal untuk kepentingan masyarakat.

“Kehadiran pemerintah ditengah kesulitan melalui beberapa intervensi yang akan dilakukan dalam jangka pendek, menengah dan panjang memang dirasakan langsung oleh masyarakat terdampak,” tandasnya.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Kapolres Koltim AKBP Yudhi Palmi, Kepala BPS Koltim, Pimpinan OPD dan Ketua Forum UMKM Koltim.

Untuk diketahui, sesuai data BPS yang telah dirilis pada caturwulan pertama Tahun 2023 menunjukan Pada April 2023 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 4,33 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,74.

Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 6,75 persen dengan IHK sebesar 121,12 dan terendah terjadi di Pangkal Pinang sebesar 2,78 persen dengan IHK sebesar 114,15.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,58 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,80 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,53 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,27 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,60 persen; kelompok transportasi sebesar 11,96 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,38 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,75 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,79 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,67 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,25 persen. Tingkat inflasi month to month (m-to-m) April 2023 sebesar 0,33 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) April 2023 sebesar 1,01 persen. Tingkat inflasi y-on-y komponen inti April 2023 sebesar 2,83 persen, inflasi m-to-msebesar 0,25 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 0,88 persen.

Oleh sebab itu, Pemerintah melaksanakan berbagai kegiatan untuk menekan terjadinya inflasi pangan di semester kedua Tahun 2023 ini.(ADV).

Reporter : Hery

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!