Pulau Saponda jadi Pilot Project dalam Gagasan Koperasi Berbasis Nelayan

waktu baca 3 menit
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Tenggara, Muhammad Yusuf. Foto: Ahmad

KENDARI, TP – Pulau Saponda yang terletak di kecamatan Soropia, kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra), menjadi salah satu pilot project (pelaksanaan kegiatan percontohan) yang digagas Menteri Koperasi Dan UKM Republik Indonesia (Menkop RI) di bidang perikanan melalui program koperasi berbasis nelayan yang dirancang oleh Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, Kamis, (14/1/2021).

Olehnya itu, saat ini pulau Saponda mulai menjadi perhatian khusus Pemprov di bawah Komando Gubernur Ali Mazi, Bukan tanpa alasan pulau tak berpenghuni di kabupaten Konawe itu menjadi satu dari tiga pilot project nantinya diharapkan dapat menjadi penopang perekonomian Nasional di bidang perikaan.

Kadis Koperasi dan UMKM Sultra, Muhammad Yusuf sendiri membenarkan hal tersebut, dikatakanya pulau Saponda saat ini sedang di jadikan pilot project Nasional, yang mana saat ini terdapat tiga pilot project Nasional yang sedang di kembangkan Menkop RI.

Diantaranya pengembangan koperasi sektor pangan di Riau, pengembangan sektor kehutanan di Kalimatan dan pengembangan sektor perikanan di pulau Saponda, kabupaten Konawe ,Sulawesi Tenggara.

“Pulau Saponda ini merupakan rencana kita membangun koperasi berbasis nelayan, sebab kami melihat potensi yang begitu baik dan bagus di bidang perikanan. Maka dari itu, kami mencoba untuk mengembangkan pulau Saponda dengan sektor koperasi dan UMKM berbasis nelayan,” ungkapnya.

Lanjutnya, kata dia rencananya dalam Koperasi Berbasis Nelayan nantinya akan membangun keramba melalui suplay APBD sebesar 5 Milyar, sebagai tempat budidaya ikan hasil nelayan yang menjadi Pilot Project APBN melalui Menkop RI.

“Dari APBN kita harapkan dapat kelak mensuport pembagunan pabrik pengalengan ikan di Sultra melalui program ini,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sudah mulai sudah melakukan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat dan pentingnya bagi nelayan untuk berkoprasi. Sedangkan masa pekerjaan keramba rencananya akan di mulai pada Maret 2021.

“Pemahaman masyarakat tentang koperasi tentunya ini menjadi tanggung jawab kami melakukan pembinaan dan koordinasi kepada masyarakat. Di tanggal 11 desember 2020 kemarin bersama bapak Menteri (Menkop dan UMKM RI) juga sudah meninjau kesana sekaligus bersosialisasi kepada masyarakat bahwa di pulau Saponda akan menjadi pilot project pengembangan koperasi berbasis Nelayan,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan, nantinya di pulau Saponda bukan hanya sekedar budidaya ikan. Namun konsep terintegrasi kawasan Saponda juga akan menjadi kawasan wisata dan perdagangan yang dikelola oleh koperasi yang melibatkan masyarakat sebagai anggota di dalamnya.

“Jadi nantinya dari pihak kami melainkan Dinas Perikanan, Periwisata, dan Perdagangan juga ikut dalam pengembangan pulau Saponda secara terintegrasi. Yang mana nantinya Nelayan akan kita wadahi dengan wadah koperasi, dengan begitu masyarakat tidak susah lagi. Sebab, dikelola langsung oleh koperasi yang mana pelaku koperasi adalah masyarakat itu sendiri,” jelasnya.

Olehnya itu, kata dia hal tersebut di gagas oleh Gubernur agar masyarakat disana merasakan hasilnya. Dengan harapan masyarakat dikawasan sekitaran pulau Saponda mau ikut berkoperasi guna menyukseskan pilot project, dalam rangka pemulihan ekonomi Nasional.

“Insyah allah di bulan Juni Karamba sudah bisa digunakan. Bahkan kita harapkan di bulan Juli Presiden RI Jokowi, bisa meninjau langsung Dalam rangka hari HUT Koperasi yang jatuh pada Tanggal 12 Juli 2021 mendatang,” pungkasnya

Reporter: Ahmad

error: Content is protected !!