Program Dashat Entaskan Keluarga Berisiko Stunting
KOLTIM, TRIASPOLITIKA.ID – Pemerintah daerah Kabupaten Kolaka Timur, melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan KB mulai menerapkan program Dashat, atau dapur sehat atasi stunting. Program yang diluncurkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) itu dipercaya dapat mengatasi stunting di seluruh wilayah Kolaka Timur.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (DPPKB) Koltim, Badwi mengatakan, program Dashat sudah diterapkan di wonua Sorume, dan telah menyasar 24 desa di Kolaka Timur.
“Program Dashat ini juga ikut diawasi oleh seluruh petugas gizi di 13 Puskesmas yang ada di Kolaka Timur,” jelas Badwi saat menggelar kegiatan Dashat di Desa Hakambololi, Kecamatan Poli-polia beberapa waktu lalu.
Program yang diluncurkan oleh BKKBN di Auditorium pemerintah Bogor pada tahun 2021 silam itu, juga masuk didalam Kampung KB atau Kampung Keluarga Berkualitas.
”Program Dashat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta atau balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu,” jelas Badwi.
Stunting merupakan kondisi ketika pertumbuhan tinggi balita tidak sesuai dengan tinggi ideal di usianya. Hal ini kerap disebabkan kurangnya asupan gizi yang seimbang dalam jangka waktu lama.
Stunting biasanya terjadi pada anak-anak yang datang dari keluarga dengan ekonomi yang rendah, sehingga mereka kurang mampu untuk mengakses makanan bergizi.
Kata Badwi, dengan diluncurkannya program Dashat, pencegahan stunting dapat dilakukan sedini mungkin. Dikarenakan pada program tersebut mensosialisasikan tentang makanan bergizi yang ekonomis serta dapat ditemukan disekitar.
Marwiah saat memberikan edukasi di salah satu Kampung KB di Kolaka Timur mengungkapkan, setidaknya terdapat tujuh makanan murah namun bergizi, yang dapat dikonsumsi anak-anak agar dapat mencegah terjadinya stunting.
“Sebenarnya untuk memenuhi gizi seimbang pada balita, orang tua dapat memanfaatkan makanan-makanan lokal yang tersedia di pasar. Contohnya seperti tempe, hati ayam, telur, sayur mayur dan lain sebagainya,” terang Marwiah.
Mencegah stunting dengan mengkonsumsi makanan yang murah dan bergizi antara lain yaitu :
1. Tahu dan Tempe
Seperti diketahui bahwa Tahu dan Tempe adalah sumber protein nabati yang berbahan dasar dari kedelai. Setiap 100 gramnya, tempe mengandung protein sebanyak 14 gram, sedangkan tahu sebesar 10,9 gram protein. Tahu dan tempe juga mengandung zat besi yang memiliki berbagai manfaat untuk tubuh anak.
Mulai dari meningkatkan energi tubuh, meningkatkan sistem imun, dan menjaga kesehatan tulang. Dalam semangkuk tempe diketahui dapat memenuhi zat besi harian sebanyak 10 % dan semangkuk tahu dapat memenuhi kebutuhan zat besi harian sebanyak 8 % dari kebutuhan tubuh manusia. “Oleh sebab itu, sangat baik makan Tahu dan Tempe ya ibu- ibu,” jelas Marwiah
2. Berbagai Jenis Kacang
Marwiah melanjutkan bahwa tak dapat dipungkiri jika anak- anak lebih banyak tidak menyukai kacang- kacangan, sedangkan menurut perhitungan ahli gizi, Kacang- kacangan merupakan sumber protein yang baik untuk balita.
“Misalnya dalam 100 gram Kacang hijau itu terdapat 8,7 gram protein, maka tidak heran jika ada pembagian makanan tambahan atau PMT itu sering sekali kita temukan bubur kacang hijau,” kata Marwiah.
Dirinya melanjutkan selain kacang hijau, kacang tanah pun yang juga kaya nutrisi. Kacang tanah mengandung magnesium, folat, vitamin E, tembaga, dan arginin. Dalam seperempat cangkir porsi kacang tanah mengandung 9 gram protein, atau setara dengan 18 persen dari kebutuhan protein harian
3. Telur
Untuk mencegah stunting, Marwiah mengatakan tidak hanya anak yang perlu makanan bergizi, ibu pun juga harus mengonsumsi makanan bergizi. “Ibu Hamil dan Ibu Menyusui dapat menambahkan sebutir telur sebagai sumber protein pada menu harian,” kata Marwiah.
Seperti diektahui bahwa Telur mengandung asam amino yang baik untuk tubuh ibu dan bayi. Telur juga mengandung selusin vitamin dan mineral termasuk kolin yang bagus untuk perkembangan otak bayi. Hal yang perlu diingat adalah mengonsumsi telur harus dalam keadaan matang untuk mencegah kontaminasi bakteri.
4. Hati Ayam
Dalam teori yang dilandasi oleh hasil penelitian terhadap jumlah protein yang ada pada hati ayam, ditemukan fakta bahwa jumlah protein hati ayam lebih banyak dibandingkan jumlah protein yang ada pada daging ayam. Dalam 100 gram hati ayam mentah terdapat 27,4 gram protein, sedangkan pada daging ayam hanya terdapat 18,2 gram protein.
Hati ayam tidak hanya sekedar tinggi protein, hati ayam juga cenderung rendah kalori sehingga asupan hati ayam akan membuat kenyang lebih cepat dan bertahan lebih lama. Hati ayam juga kaya akan vitamin B yang sangat baik untuk ibu hamil dan anak-anak dalam masa pertumbuhan. Pada setiap 100 gram hati ayam mengandung 16,6 mcg vitamin B12, 0,9 mg vitamin B6, dan 0,36 mg vitamin B1.
5. Ikan
Ada banyak jenis ikan yang memiliki nilai gizi cukup baik, namun berdasarkan hasil penelitian, ikan dengan nilai gizi yang baik adalah jenis Ikan Kembung. Selain harga yang murah, ikan kembung juga sangat mudah didapatkan dipasar.
Ikan kembung kaya akan sumber vitamin B2, B3, B6, B12, dan vitamin D. Ikan kembung bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan jantung, mencegah penyakit otak, dan menguatkan tulang.
6. Buah
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyarankan untuk memasukkan buah sebagai salah satu menu bergizi untuk mencegah stunting. Buah tidak perlu mahal, bisa pisang ambon ukuran sedang, ataupun jeruk manis berukuran kurang lebih 100 gram. Kolaka Timur sendiri pernah melakukan Kampanye Gerakan Makan Buah di tahun 2019 silam.
7. Sayuran
Sayuran juga merupakan komponen penting untuk mencegah stunting pada anak. Kemenkes RI merekomendasikan sayur bayam ataupun kacang panjang ke dalam menu harian. Bayam dapat melancarkan sistem pencernaan dan menyehatkan tulang dan gigi. Sedangkan kacang panjang berkhasiat sebagai sumber protein, menyeimbangkan gula darah, dan menurunkan risiko obesitas.
Pemerintah dengan segala keseriusannya terus melakukan kegiatan untuk mencegah kejadian stunting yang semakin mengkhawatirkan, sebab stunting dapat berdampak besar terhadap kehidupan anak.
Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur menargetkan Zero Stunting di Kolaka Timur, hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Kolaka Timur Abd. Azis.
Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Timur telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kolaka Timur yang pada Juni yang lalu telah menggelar rapat Koordinasi guna membahas prevelensi stunting yabg ada di Kolaka Timur.
“Persoalan stunting penting untuk diselesaikan, karena berpotensi mengganggu potensi sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak, olehnya itu, diperlukan strategi serta program lintas sektor yang dapat dilaksanakan secara terencana disegala bidang,” kata Iqbal saat memimpin Rakor TPPS.
Diungkapkannya, angka prevalensi stunting di daerah berdasarkan hasil studi status gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan Sultra berada di angka 27,7 persen, ini menunjukkan angka stunting di Sultra masih berada di atas rata-rata nasional.
Angka kasus stunting nasional hanya mencapai 21,6 persen, dan jika dilihat dari data per kabupaten/ kota di Sultra, Kabupaten Kolaka Timur, berada di angka 23,7 persen, dimana, jika dibandingkan dengan data SSGI tahun sebelumnya, angka Prevalensi Stunting di Kabupaten Kolaka Timur mengalami peningkatan sekitar 0,7 persen yang pada tahun 2021 berada di angka 23,0 Persen.
“Untuk itu, perlu adanya kerja keras yang lebih dari kita semua, mengingat target nasional untuk angka prevalensi stunting di tahun 2024 harus berada pada angka 14 persen, saya berharap, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kolaka Timur dapat terlibat aktif dalam kegiatan untuk menurunkan stunting, baik yang berhubungan dengan intervensi spesifik maupun sensitif, seluruh stakeholder yang menjadi bagian dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) baik tingkat kabupaten, kecamatan maupun desa agar dapat melaksanakan kegiatan intervensi sesuai dengan program kegiatan yang tertuang dalam program kerja masing-masing,” pintanya.
Sekda Koltim Andi Muh Iqbal Tongasa menambahkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, begitu banyak target yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan angka stunting, dimana Indikator pencapaian penurunan stunting hingga 2024 meliputi Sembilan target invensi spesifik dimana target pertama, yakni 80 persen bayi dengan umur kurang dari 6 bulan mendapatkan ASI eksklusif, Kedua sebanyak 80 persen anak usia 6-23 bulan mendapatkan MP-ASI, ketiga, 90 persen anak balita gizi buruk mendapatkan pelayanan tata laksana gizi buruk, anak balita dipantau pertumbuhan dan perkembangan targetnya hingga 80 persen, selanjutnya, Sebanyak 90 persen anak balita yang kekurangan gizi harus mendapatkan gizi dan imunisasi dasar.
“Tak hanya itu, remaja putri mengkonsumsi tablet tambah darah minimal mencapai 58 persen, ibu mengonsumsi tablet tambah darah minimal 90 tablet harus merata pada angka 80 persen, serta 90 persen ibu hamil yang Kekurangan Energi Kronis mendapatkan asupan gizi, Tablet tambah darah ini menjadi penting karena salah satu penyebab stunting adalah anemia yang dimulai pada remaja putri di usia produktif,” papar Iqbal.
Jendral ASN Kolaka Timur tersebut juga berharap Tim Percepatan Penurunan Stunting dapat melaksanakn advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi sesuai tupoksi masing-masing untuk mendorong kesadaran kepada seluruh masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting.(Adventoril)
Reporter : Hery