Pena Emas untuk Ali Mazi, Gubernur yang Pernah jadi Wartawan
MEDAN, TRIASPOLITIKA.ID – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi mengungkapkan, jika dirinya pernah menjadi seorang wartawan sebelum terjun di dunia politik.
Hal itu disampaikan Ali Mazi saat memberikan pemaparannya dalam rangka pemberian Anugerah Pena Emas dari PWI Pusat di Hotel JW Marriott, Kota Medan, Sumatera Utara pada Rabu, (8/2/2023).
“Saya juga pernah menjadi wartawan, bahkan pernah menjadi komisaris utama di salah satu media terkemuka,” kata Ali Mazi dihadapan panelis Anugerah Pena Emas PWI Pusat, yang juga disaksikan pengurus PWI Sultra.
Sejak kuliah, Ali Mazi mengaku sudah gemar dalam menulis, sehingga setelah selesai kuliah ia mencoba untuk terjun ke dunia wartawan.
Dihadapan panelis Anugerah Pena Emas, Ali Mazi juga mengklaim, jika dirinya sangat memahami kerja kerja jurnalis. Sehingga dalam menghadapi informasi yang dihasilkan oleh wartawan ia sama sekali tidak kaku.
Pengalaman Ali Mazi yang pernah terjun menjadi kuli tinta, mengantarkan dirinya sebagai salah satu gubernur yang menerima Anugerah Pena Emas pada perayaan Hari Pers Nasional tahun 2023 di Sumatera Utara.
Tidak banyak gubernur yang menerima Anugerah Pena Emas dari PWI Pusat. Bahkan, selama berdirinya organisasi PWI, tercatat baru ada belasan orang yang sudah mendapat anugerah bergengsi itu.
Ada banyak penilaian dari PWI Pusat untuk memberikan Anugerah Pena Emas kepada masyarakat yang menjadi tokoh pers. Salah satu dari penilaiannya yaitu, keterlibatan tokoh tersebut dalam meningkatkan kemerdekaan pers.
Berdasarkan hasil survei indeks kemerdekaan pers tahun 2018 yang dilakukan oleh Dewan Pers, provinsi Sulawesi Tenggara mendapat angka 73,60 persen tingkat kemerdekaan pers-nya.
Angka 73,60 persen merupakan angka yang sangat baik bagi Dewan Pers dalam menilai kemerdekaan di suatu wilayah. Apalagi, provinsi Sulawesi Tenggara dinilai belum pernah mendapat angka setinggi itu.
Kemerdekaan pers di Sultra tidak hanya berhenti di angka tujuh puluh koma sekian persen. Nilai kemerdekaan pers di Sultra bahkan terus meningkat pada tahun 2019, 84,84 persen.
Naiknya angka kemerdekaan pers di Sultra pada tahun 2019, mengantarkan provinsi yang dipimpin Ali Mazi itu, dinobatkan urutan kelima sebagai wilayah dengan tingkat kemerdekaan pers yang baik.
Salah satu stratigi kepala wilayah dalam menaikan nilai indeks kemerdekaan pers nya yaitu, menjadikan wartawan sebagai mitra kerja yang baik.
Kata Ali Mazi, pers merupakan mitra strategis pemerintah. Wartawan kata dia, adalah corong negara dan masyarakat, yang harus selalu bersama dalam mencerdasakan kehidupan bangsa.
“Saya tidak lupa dengan pesan ini, tanpa pers kamu bukan siapa siapa,” tandasnya.
Penulis : Dekri