Pemasaran Hasil kerajinan Napi Rutan Terkendala COVID-19

waktu baca 1 menit
Karya tangan warga binaan miniatur Masjid Al Alam yang ditunjukan oleh Kepala Rutan Kelas IIB Kolaka. Foto: Dekri Adriadi / triaspolitika.id

KOLAKA, TP – Sejumlah karya dari buah tangan para warga binaan kelas IIB Kolaka, Sulawesi Tenggara, terpaksa harus mengendap di rumah tahanan Kolaka.

Pasalnya, semua karya tangan warga binaan seperti miniatur kapal finisi khas Sulawesi Tenggara, miniatur Masjid Al Alam, serta beberapa miniatur lainya tidak mendapat pasar pembeli.

Padahal, sejumlah karya tangan yang mereka buat tersebut, rencanannya bakal dijual di luar rutan, sehingga hasilnya bisa diberikan kepada keluarga mereka yang tidak memiliki penghasilan lain.

Sayangnya harapan para warga binaan untuk memberikan hasil jerih payah mereka terhadap keluarga di rumah, melalui karya tangan yang dibuat di rumah tahanan kelas IIB Kolaka, menjadi sia-sia. Hal itu disebabkan pandemi COVID-19 saat ini.

Kepala Rutan kelas IIB Kolaka, Darwan mengatakan meski hasil kerajinan tangan warga binaan begitu menarik untuk dipajang di rumah, namun pihaknya masih kesulitan pada market pemasaran.

”Kita masih terkendala di market. Sehingga hasil karya tangan warga binaan kami masih mengensap di Rutan,” kata Darwan pada triaspolitika.id Selasa (10/11/2020).

Namun demikian, Darwan bakal berupaya untuk menjalin kerjasama dengan instansi terkait, serta mengajak insan pers yang ada di Kabupaten Kolaka, untuk membantu memasarkan karya dari pada warga binaan kelas IIB Kolaka.

Reporter: Dekri Adriadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *