Kritik ”Pedas” Ridwan Bae dipelantikan Sekda Provinsi Sultra
KENDARI,TP-Hatinya pilu mendengar Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi, baru saja usai melantik Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra.
Seraya kecewa dengan lantunan nada-nada kampanye politik tahun lalu. Katanya semua koleganya mendengar dan menyaksikan saat ia berdiri diatas panggung. Itulah politik bapak, kadang kita sering digesek dengan lawan, diadu domba, padahal kita manusia bukan hewan ternak.
Namanya Ridwan Bae. Yah, beliau adalah politikus asal partai Golongan Karya, yang menuturkan jika gubernur Sultra itu ingkar janji, soal pelantikan sekda provinsi.
“Semua orang di Kabupaten Muna dengar janjinya saat kampaye. Bakal mengambil sekretaris daerah pemprov di kabupaten Muna, jika terpilih sebagai Gubernur,” cerita Ridwan Bae pada media ini.
Ridwan merasa kecewa dengan langkah politik sang Ali Mazi, yang tiba-tiba melantik Nur Endang Abbas sebagai sekretaris daerah provinsi pada Senin, 3 Agustus 2020.
Nasi sudah jadi bubur, jendral ASN sudah ditangan. Tidak bisa lagi diganggu gugat titik. Meskipun rasa kecewa sang Ridwan masih memendam pilu.
Ridwan kembali bersua dengan kalimat politik. “Saya bukan menolak Ibu Endang sebagai sekda pemprov. Sebab dia juga kapabel kok, untuk menduduki posisi itu,” kata Ridwan.
Dikatakan Ridwan Bae, ia hanya menyampaikan aspirasi berbuntut kekecewaan sekelompok di Muna.
“Baik mereka yang mendiami Muna, Kendari, Buton, Bau-bau, dan dimana saja. Mereka pasti kecewa dengan janji politik Ali Mazi,” tutur sang politikus partai berlambang beringin itu.
Sang gubernur pun diminta mengklarifikasi mengapa ingkar janji. “Faktanya dia ingkari. Jadi saya harap Ali Mazi dapat mengklarifikasi kenapa dia ingkari janji,” ujarnya.
Ridwan juga menyoroti terkait statement staf khusus Gubernur Sultra, Tahir Kimi, yang mengatakan disejumlah media bahwasanya jabatan sekprov bukan jabatan politik karena tugas sekprov membantu gubernur.
“Tahir itu jangan banyak bicaranya. Dia itu buta dan tuli. Dia yang ikut-ikut Ali Masi saat kampaye kemana-mana. Dia juga dengar sendiri janji politik Ali Mazi saat kampaye,” geram sang Ridwan.
Tidak tanggung-tanggung Ridwan mengatakan jika staf khusus gubernur itu kader rotan.
“Dia itu kader rotan. Bagaimanaka itu rotan, kalau dipohonnya, dia melilit terus. Tapi kalau tumbang pohonnya, ikut tumbang juga dia,” ketusnya.
REPORTER : BENSAR