GMNI Baubau Ogah Terima Disebut Dualisme oleh Narasumber di Kegiatan LMND
BAUBAU, TP – Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) Bambang, tidak menerima disebut dualisme oleh salah seorang narasumber pada kegiatan dialog dan silaturahmi yang diselenggarakan EK LMND pada Rabu, (19/08/2020).
“Didepan kami jelas-jelas disebutkan bahwa ada dualisme GMNI di Baubau. Ini sama halnya sudah menelanjangi internal kepengurusan organisasi kami saat ini,” kesal Bambang, Minggu, (23/08/2020).
Kata Bambang, materi yang disampaikan oleh salah satu narasumber pada kegiatan tersebut, keluar dari tema yang telah di usung panitia penyelenggara.
“Kita akan minta panitia kegiatan supaya mengklarifikasi pemaparan materi salah satu narasumber. Kami menilai pemaparan tersebut sama halnya menelanjangi secara internal GMNI,” katanya.
Menurutnya, kepengurusan organisasi GMNI di Baubau sah secara hukum. Selain memiliki SK kepengurusan, terdaftar di Kesbangpol Kota Baubau juga terdaftar di Kementerian Hukum dan Ham (Menkumham).
“Jadi tidak ada dualisme di kubu GMNI Baubau,” jelas Bambang pada triaspolitika.
Dikatakan Bambang, kendati ada dualisme di internal GMNI tidak sepatutnya di singgung pada forum terbuka yang dihadiri banyak organisasi lainnya.
“Saya merasa tersinggung apalagi di forum tersebut hadir semua unsur pimpinan kepemudaan dan lembaga nasional,” imbuhnya.
Ia berharap, panitia penyelenggara dapat mengklarifikasi masalah tersebut, sehingga tingkat ketersinggungan tidak sampai ke tingkat Dewan Pimpinan Pusat GMNI.
“Saya sesalkan juga kejadian ini seoalah bertentangan dengan nilai luhur PO-5 yang di banggakan Kota Baubau,” ketusnya.
Untuk diketahui, pada Rabu lalu EK LMND Baubau menggelar dialog dan silaturahim dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke- 75. Kegiatan tersebut bertema ‘Pentingkah Perpres 66 tahun 2017 bagi Pemuda dan Kemajuan Daerah’.
Reporter : ATUL