Festival Budaya Pelumeano We’e di Buton Selatan Sukses Digelar
BUSEL, TRIASPOLITIKA.ID – Penjabat Bupati Buton Selatan, La Ode Budiman, berkesempatan menghadiri festival budaya pelumeano we’e masyarakat Bola serumpun yang diselenggarakan masyarakat Desa Bola, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Pada Selasa (20/6/23).
Acara adat yang digelar setiap 2 tahun sekali itu kembali digelar dan disambut antusias oleh masyarakat Buton Selatan, khususnya masyarakat Desa Bola
Salah satu tradisi yang menjadi sorotan dan tidak pernah dilewatkan dalam festival itu adalah kande-kandea, sebuah ritual adat yang memperlihatkan kekayaan warisan budaya dan kearifaan masyarakat Buton.
Dalam arahannya Penjabat Bupati Buton Selatan, Laode Budiman mengatakan, festival budaya pelumeano we’e masyarakat Bola serumpun di Desa Bola ini kalau kita mendengar sinopsis tadi ini kegiatan sudah dilakukan sejak ratusan tahun.
“Saya kira sumber air sebagai sumber kehidupan maka memang perlu kita jaga dan kita rawat serta kita lestarikan. Saya kira perlu juga kolaborasi antara pemerintah desa, tokoh kebudayaaan maupun pemerintah daerah, jadi ada pak kadis kebudayaan disini, ada pak Kadis pariwisata disini, saya kira sudah jelas ini tidak perlu saya ceritakan lagi,” ungkap Pj Bupati Buton Selatan, Laode Budiman.
Lanjut kata dia, bahwa hari ini ada kemeriahannya acara ini yang dilaksanakan dua tahun sekali tetapi rutinitasnya dilakukan setiap satu tahun sekali ini perlu dikombinasikan mau dimeriahkan seperti apa tentu ini peranannya opd teknis.
“Intinya pemerintah daerah sangat mendukung program budaya festival ini untuk kita meriahkan, karena ini bukan saja budayanya yang kita dapat akan tetapi kebersamaan dan nilai sakralnya,” ujarnya.
Ketua panitia festival budaya pelumeano we’e masyarakat Bola serumpun, La Dati mengatakan, kami selaku panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang telah meluangkan waktunya untuk hadir bersama sama di tempat ini.
“Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Penjabat Bupati Buton Selatan khususnya dinas pariwisata. Dulunya hanya sebatas lumeano we’e dan hari ini ditingkatkan menjadi festival budaya. Festival pilumeano we’e ini adalah pembersihan mata air, ini adalah sumber kehidupan masyarakat desa. Masyarakat kami juga ikut mengadakan kande-kandea sebagai ungkapan rasa syukur kepada yang maha kuasa,” pungkasnya.
Acara tersebut dirangkaikan dengan beberapa hiburan seperti tarian adat, pencak silat dan pertunjukan adat lainnya.
Reporter: Anto