Dugaan Mahasiswa Peras Pemilik Warung, Ketua Umum HPPM Waoleona: Mengecam “Oknum Mahasiswa Nakal”

waktu baca 2 menit
Sahrul, Ketua Umum Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Waoleona.

BAUBAU, TP – Ketua Umum Terpilih Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Waoleona, Sahrul, ikut menyayangkan berbuatan oknum mahasiswa yang diduga melakukan pemerasan kepada seorang pemilik warung di Kota Baubau. Kamis, (14/1/2021).

Bahkan, Sahrul yang juga berstatus mahasiswa aktif di Universitas Muhammadiyah Buton Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen ini, begitu mengecam tindakan tidak terpuji itu, sebagaimana yang dilansir Media Online di Sultra dengan judul ‘Diduga Peras Pemilik Rumah Makan, Oknum Mahasiswa Bakal Dilapor Ke Polisi’ Kamis, (14/01)

“Tidak pantas dengan membawa nama yang begitu sakral dan suci yaitu Mahasiswa,” ungkap Sahrul.

Kata dia, hari ini kalangan mahasiswa cukup terkejut hadirnya berita viral yang tersebar di media sosial ‘Whatsapp’ “Ironisnya oknum tersebut mengatasnamakan Mahasiswa,” imbuhnya.

Kondisi ini, Kata Sahrul, sangat mencoreng nama besar mahasiswa sebagai orang yang terdidik, intelektual dan berintegritas. “Jikalau pun benar dan terbukti isu yang berkembang tersebut, saya berharap ada tindaklanjut dari pihak korban,” bebernya.

Sahrul berharap korban yang diduga diperas itu segera melaporkan kepada yang berwajib untuk memperterang dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Agar ini menjadi suatu upaya pembersihan nama mahasiswa bahwa itu bukan perlakuan mahasiswa secara keseluruhan yang kita kenal bersama sebagai agen pembaharu. Itu hanyalah oknum yang sebahagian kecil dari banyak nya mahasiswa,” terang Sahrul melalui pesan WhatsApp.

Disisi lain, Sahrul pun merasa terpukul dan malu, terlebih usai membaca berita yang dirilis media online di sultra. “Saya sebagai mahasiswa menginginkan adanya pembuktian dari pihak yang merasa sebagai korban pemerasan,” pintanya.

Lanjut, kata dia guna menepis isu-isu negatif yang berpotensi dikalangan masyarakat luas, maka perlunya oknum yang diduga melakukan pemerasan agar mengklarifikasi dengan cepat guna meredam isu miring di masyarakat.

“Perlu disampaikan seyogianya mahasiswa mempunyai fungsi sebagai agen pembaharu, agen of control dan penjaga moralitas, jadi sudah tentu fungsi tersebut keberpihakan mahasiswa hanya untuk masyarakat,” paparnya.

Sahrul pun pesimis bila mahasiswa yang dituntun dengan intelektual melakuakan perbuatan intimidasi, pemerasan dan perbuatan yang melanggar hukum lainnya yang tidak berpihak kepada masyarakat.

“Kalaupun ada, maka dengan ini saya pastikan itu bukan atas tuntunan ilmu pengetahuan seseorang yang belajar di perguruan tinggi melainkan oknum-oknum mahasiswa yang berinisiatif sendiri,” tutupnya.

Reporter: Atul

error: Content is protected !!