Asrun Lio: Setiap Kepala Sekolah Jangan Memakai Manajemen Tusuk Sate
KENDARI, TP – Saat melantik dan mengambil sumpah jabatan Kepala Sekolah SMA/SMK lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara, Drs. Asrun Lio, M.Hum, PhD, menegaskan, setiap Kepala Sekolah yang baru dilantik tidak boleh memakai manajemen tusuk sate.
Karena manajemen merupakan salah satu indikator kemajuan sekolah, manajemen yang baik itu adalah bila pekerjaan yang ada dilaksanakan bersama-sama antara guru dan kepala sekolah. Senin, (18/1/2021).
“Jangan mengambil manajemen tusuk sate, karena dia yang potong daging, dia yang masak dan dia juga menjual semuanya. Semuanya dilakukan sendiri, tanpa melibatkan orang lain. Artinya kepala sekolah bekerja sendiri tanpa melibatkan guru – guru yang ada di sekolah teserbut. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas harus melibatkan semua komponen yang ada di sekolah, termasuk guru,” terangnya.
Lanjutnya, untuk itu, kepada seluruh Kepala Sekolah yang baru dilantik, Asrun Lio, memberikan waktu selama tiga bulan untuk meningkatkan kinerja dan prestasi. Bila dalam waktu tiga bulan, tidak mampu akan dikembalikan menjadi guru biasa seperti semula. Untuk itu kelolah sekolah dengan baik, kerja, inovasi, kreatif dan penuh kebersamaan dengan guru yang ada di Sekolah.
“Kepala Sekolah yang baru saja di lantik, saya menitipkan untuk bersama – sama mendukung dan mewujudkan proses pendidikan yang baik. Dukunglah dengan kerjasama yang baik, tetapi bila Kepala Sekolah yang tidak mampu dan penuh dengan konflik, saya harap semua guru untuk siap melaporkannya kepada saya. Kami siap untuk mencopot Kepala Sekolah, yang bersangkutan jika betul-betul terbukti tidak mampu,” tegasnya.
Sambungnya, Kepala Sekolah pada dasarnya adalah guru biasa, yang diberi tambahan tugas sedikit saja. Kepala Sekolah, itu merupakan guru juga dan sewaktu-waktu dapat dijadikan guru biasa kembali. itu lumrah dan tidak ada luar biasa. jangan lupa itu, saudara/i adalah guru juga dan kewajiban utama adalah sebagai guru yaitu menjaga serta mengembangkan pembelajaran di Sekolah sebagaimana guru lainnya.
Sekali lagi saya menghimbau agar kepala sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikannya, agar anak – anak didik bisa berprestasi dan juga bisa menaikan nama sekolah menjadi sekolah unggulan. Himbauan ini terbuka untuk semua sekolah dan guru berprestasi, kami akan memberikan reward (penghargaan) agar kepala sekolah dan guru tidak bertahun tahun berada di satu sekolah.
“Mereka yang berprestasi bisa naik level yang lebih tinggi, misalnya dari Kepala Sekolah di daerah terpencil bisa naik ke sekolah di daerah, bahkan sampai ke sekolah ibu kota Provinsi. Pada kesempatan ini, kami harapkan Kepala Sekolah serta jajaran guru di Sultra, secara umum senantiasa menyeleksi putra putri, peserta didikanya yang berprestasi dan nantinya akan diberi beasiswa sekolah ke jenjang berikutnya. sehingga kedepannya benar-benar menjadi kader Sultra yang siap menjawab segala tantangan dan turut serta menekan angka
pengangguran,” tandasnya.
Tambahnya, dalam menyeleksi Siswa/i tidak mengutamakan anak sendiri atau keluarga. Namun menyeleksi anak berpestasi, dilakukan secara umum dan tidak membandingkan siapa dia serta dari latar belakang orang tua sebagai apa dan sebagainya.
Asrun Lio juga mengajak Kepala Sekolah dan seluruh pengajar yang ada di Sekolah agar bersama-sama meningkatkan pendidikan yang ada di Sulawesi Tenggara. Lakukan dengan sesuai dengan peran masing-masing serta seleksi anak yang berpestasi karena mereka merupakan aset daerah yang harus di bina.
“Saya mengucapkan selamat bekerja dan tingkatkan prestasi kepada seluruh Kepala Sekolah yang baru saja dilantik, serta agar mengoptimalkan mutu pendidikan para siswa dengan meningkatkan kemampuan belajar siswa di sekolah. Karena pendidikan itu, tidak seperti pelajar instan dan pendidikan itu berjenjang sehingga siswa menjadi siap serta memiliki kemampuan yang baik dalam studinya. Tidak ada istilah sekolah favorit,” pungkasnya.
Reporter: Ahmad