Antisipasi Arus mudik, BPTD Sultra Siagakan Kostapel
KENDARI, TRIASPOLITIKA.ID – Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVIII Sulawesi Tenggara (Sultra) siapkan sejumlah langkah-langkah untuk kelancaran arus mudik menjelang lebaran 2022.
Kepala BPTD WIlayah XVIII Sultra, Benny Nurdin Yusuf menuturkan, pihaknya optimis jika arus mudik lebaran tahun ini berjalan aman dan lancar.
Pihaknya telah menyiapkan semua jenis angkutan umum baik armada bus maupun kapal penumpang, bahkan telah dilakukan ramp check atau pemeriksaan kelayakan.
Benny mengatakan, saat ini pihaknya telah mempersiapkan segala kebutuhan jelang arus mudik Dikarenakan Sultra merupakan daerah kepulauan yang memiliki 26 pelabuhan penyeberangan, dikatakan juga pihaknya telah menyiapkan sebanyak 52 unit kapal penumpang yang sudah diramp check,
“Jadi sebelum H-7 lebaran kapal sudah di ramp check. Meskipun ada satu kapal yang ditemukan kekurangan minor namun kami sudah meminta untuk dilakukan perbaikan serta terus mendapat pantauan. Untuk kesiapan lain, kami sudah berkoordinasi dengan semua pihak terkait termasuk Pertamina dan BMKG,” ungkap Benny di Kendari, Senin (26/4/2022).
Kata dia, pihaknya telah menyiagakan satuan pelayanan atau korsatpel disetiap pelabuhan, termasuk Pelabuhan Kolaka.
“Meskipun Pelabuhan Kolaka tidak masuk dalam pantauan nasional, akan tetapi Pelabuhan Kolaka itu merupakan bagian dari Pelabuhan Bajoe. Dimana Pelabuhan Bajoe merupakan pelabuhan yang mendapat pantauan nasional sehingga mesti juga menjadi atensi dari kami,” katanya.
Tidak hanya sampai disitu, BPTD Sultra juga mendirikan posko induk tim untuk melakukan pemantauan di semua pelabuhan dan di simpul-simpul transportasi.
“Secara perencanaan kita menjamin bahwa mudik lebaran kali ini berjalan lancar karena akan dikawal bentul. Kalaupun ada yang kurang diluar itu, tentu diluar kemampuan kita. Meski begitu, kita berharap juga doa dan kerjasama dari semua pihak,” terang Benny.
Kendati demikian, kondisi cuaca juga menjadi sangat penting demi mendukung kelancaran pemberangkatan kapal karena bilamana cuaca tidak mendukung maka kapal juga tidak akan diberangkatkan.
Saat ditanya soal antisipasi kapal yang mengangkut penumpang hingga terjadi kelebihan kapasitas, ia menjawab bahwa pihaknya hanya memberikan toleransi sampai pada batas 20 persen.
“Berdasarkan hasil rapat sebelumnya dengan Dirjen Kelautan, bahwa untuk mengantisipasi lonjakan maka ada diskresi atau diberikan kelonggaran sesuai batas yang ditentukan. Tapi prinsipnya terkait dengan pengaturan di pelabuhan semua sudah di edukasi agar tidak terjadi kesemrawutan,” bebernya .
Benny merincikan, untuk di Pelabuhan rute Langara menuju Kendari satu unit kapal, tapi yang urgent itu Pelabuhan Amolengo menuju Labuan, sehingga disiapkan dua kapal demi mengantisipasi tumpukan penumpang di Pelabuhan.
“Memang yang kita antisipasi juga di Pelabuhan rute Torobulu menuju Tampo, makanya dalam waktu dekat ini saya akan turun langsung memastikan pergerakan angkutan disana,” tuturnya.
Benny mengklaim, jumlah kendaraan yang bergerak pada arus mudik kali ini diprediksi terjadi peningkatan sekitar 45 – 70 persen dengan melihat perbandingan data dari tahun 2020 dan 2021 lalu.
“Jadi prediksi kami akan terjadi trend peningkatan dari tahun lalu maka dari itu kita juga menyiapkan segala sesuatunya,” katanya.
Dia meyakinkan bahwa pihaknya sudah mengimbau kepada korsatpel dan operator kapal untuk mementingkan keselamatan penumpang termasuk kondisi cuaca serta area-area di atas kapal untuk tidak ditempati penumpang demi mencegah adanya insiden penumpang yang jatuh dari atas kapal.
“Namun demikian, kami menghimbau agar di pelabuhan menerapkan protokol kesehatan. Begitupun dengan jalur-jalur darat yang dipadati kendaraan angkutan barang akan kami monitoring langsung di lokasi,” pungkasnya.
Reporter: Ahmad