75 Kepsek SMA Ditiga Kabupaten di Sultra Dilantik

waktu baca 3 menit
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara, Drs. Asrun Lio, M.Hum, PhD, melantik 7 perwakilan Kepala Sekolah di Sultra. Foto: Humas Dikbud Sultra.

KENDARI, TP – Sebanyak 75 orang Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Menengah Atas (SMA) / Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Lantik dan diambil sumpah jabatannya secara darring atau Virtual.

Acara pelantikan ini, digelar diruang rapat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara dengan diikuti perwakilan oleh tujuh perwakilan Kepala Sekolah serta memberlakuakan protokol kesehatan.

Dari ke-75 orang Kepala Sekolah yang dilantik tersebut, yakni sebanyak 34 orang Kepala Sekolah berasal dari Kabupaten Bombana, 15 Kepala Sekolah dari Kabupaten Kolaka Utara dan 26 orang Kepala Sekolah berasal dari Kabupaten Buton, Senin (18/1/2021) kemarin.

Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, SH melalui Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara, Drs. Asrun Lio, M.Hum, PhD, menjelaskan, pada dasarnya pelantikan Kepala Sekolah dilakukan, karena masih ada jabatan Kepala Sekolah di Sultra yang belum dilakukan pengukuhan, sejak beralih status menjadi pegawai Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017.

Disamping itu, pejabat baru diperlukan untuk mengganti posisi Kepala Sekolah yang telah memasuki masa pensiun, pindah wilayah tugas lain dan diangkat dalam jabatan struktural, serta masih menjabat sebagai pelaksana tugas.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Sultra dan pribadi kami mengucapkan, selamat kepada Kepala Sekolah yang baru saja dilantik. Tentunya pelantikan ini, merupakan momentum yang sangat penting dalam kehidupan. Pelantikan ini telah memenuhi syarat sesuai standar kompetensi nasional yang telah ditetapkan. Dimana, mereka yang dilantik sudah lulus starter dan memiliki nomor Unik Kepala Sekolah (NUKS). Dengan lima standar kompetensi yang harus dipenuhi oleh Kepala Sekolah, yakni kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial,” tuturnya.

Lanjutnya, Kepala Sekolah juga harus bisa menjalankan kegiatan belajar dan mengajar, yang ada di sekolah yang di pimpinnya. Dengan bagaimana bisa menjadikan sekolah tersebut menjadi yang terbaik, program sekolah yang dapat diterima oleh guru dan siswa yang ada di sekolah. Sehingga, menjadi peran Kepala Sekolah, dalam meningkatkan mutu pendidikan.Kepala Sekolah sebagai pendidik, manajerial, sebagai administrator dan sebagai supervisior, sebagai leader serta sebagai motivator.

“Sebagai sebuah organisasi, sekolah merupakan lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Dengan didalamnya terdapat berbagai dimensi yang saling terikat dan menentukan, serta memiliki ciri tertentu yang tidak mungkin dimiliki organisasi lain. Berkembang tidaknya suatu sekolah dipengaruhi oleh kepemimpinannya, karena Kepala Sekolah yang merupakan pejabat
formal, manager, pemimpin, pendidik dan juga bertindak sebagai staff,” tandasnya.

Tambah Asrun Lio, sembari meneruskan petuah Gubernur Sulawesi Tenggara, kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu indikator kemajuan sekolah. Kepala Sekolah harus mampu merangkul semua komponen serta dapat memfungsikan semua guru dengan baik, jangan malu bertanya kepada guru yang lebih mengerti dan jangan gengsi.

Bila ini saudara-saudari lakukan akan berhasil menjadi pemimpin, karena menjadi pemimpin itu sangat mudah dan bisa dikatan juga sulit. Mudah jika kepala sekolah tahu apa yang mesti dikerjakan, juga sebaliknya menjadi kepala sekolah itu akan sulit, jika kepala sekolah tidak memiliki pengetahuan tentang leadership (kepemimpinan), ilmu kepemimpinan itu mudah dipelajari, termasuk dari pengalaman selama menjadi guru biasa.

“Saya mengingatkan kepada saudara saudari, memandang jabatan ini sebagai sebuah amanah yang harus dipertanggung jawab. sebagaimana sumpah jabatan, jadikanlah jabatan ini sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah SWT,” tandasnya.

Reporter: Ahmad

error: Content is protected !!