Waspada Bahaya Makanan Ringan Kemasan, Lezat tapi Berisiko Penyakit Serius

waktu baca 2 menit

JAKARTA, TRIASPOLITIKA.ID – Rasa gurih dan manis dari makanan ringan kemasan kerap membuat siapa pun sulit berhenti mengonsumsinya. Namun di balik kelezatan itu, tersimpan berbagai risiko kesehatan serius jika dikonsumsi secara berlebihan.

Makanan ringan kemasan termasuk dalam kategori ultra processed food, yakni produk yang telah melalui proses pengolahan panjang dan diberi tambahan garam, gula, lemak, serta zat aditif seperti pewarna, MSG, dan pengawet. Tujuannya untuk memperbaiki rasa, tampilan, serta memperpanjang masa simpan.

Namun, di balik kepraktisan dan rasanya yang menggoda, kandungan tersebut justru membuat makanan ringan kemasan tinggi kalori, lemak, gula, dan garam, tetapi rendah nutrisi.

Risiko Kesehatan Akibat Makanan Ringan Kemasan

  1. Obesitas
    Kandungan kalori tinggi dalam makanan ringan kemasan dapat memicu penambahan berat badan signifikan. Misalnya, 100 gram keripik kentang mengandung sekitar 545 kalori—hampir seperempat dari kebutuhan kalori harian orang dewasa.

  2. Diabetes tipe 2
    Kandungan gula, lemak jenuh, dan sodium yang tinggi dalam camilan kemasan bisa meningkatkan risiko resistensi insulin dan memicu diabetes tipe 2.

  3. Penyakit jantung
    Tingginya kadar gula dan lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan tekanan darah. Beberapa penelitian menunjukkan, konsumsi makanan ringan kemasan secara rutin berkaitan dengan meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular.

  4. Radang usus
    Zat pengemulsi yang umum digunakan dalam biskuit, roti, atau sosis bisa merusak lapisan pelindung usus. Jika dikonsumsi terus-menerus, kondisi ini dapat memicu radang usus.

  5. Kanker usus besar
    Pengawet buatan yang bersifat karsinogenik diduga berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker usus besar, terutama pada orang yang sering mengonsumsi makanan berpengawet.

  6. Gangguan mental
    Kandungan gula tambahan dalam camilan kemasan dapat mengganggu fungsi usus dan menurunkan produksi serotonin—hormon yang berperan dalam mengatur suasana hati. Kondisi ini bisa memicu depresi dan gangguan kecemasan.

Tips Aman Mengonsumsi Makanan Ringan Kemasan

Konsumsi makanan ringan kemasan sesekali sebenarnya tidak berbahaya. Namun, penting untuk memperhatikan label nutrisi sebelum membeli. Pilihlah produk dengan kandungan:

  • Lemak total di bawah 3 gram per 100 gram makanan;

  • Lemak jenuh di bawah 1,5 gram;

  • Gula di bawah 5 gram;

  • Garam di bawah 0,3 gram per 100 gram makanan.

Perlu diingat, “gula” tidak selalu tercantum dengan nama aslinya. Produsen kerap menggunakan istilah lain seperti fruktosa, sirup jagung, sukrosa, atau maltosa.

Sebagai alternatif, konsumsilah camilan sehat seperti ubi rebus, pisang, apel, atau kentang panggang. Selain rendah kalori, makanan ini juga kaya serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh.

Kesehatan adalah investasi jangka panjang. Menahan diri dari makanan ringan kemasan bisa menjadi langkah sederhana untuk mencegah berbagai penyakit kronis di masa depan.

  • Sumber: https://www.alodokter.com/