Sempat Menghilang, Seorang Anak di Muna Ditemukan Tak Bernyawa di Dasar Bendungan
MUNA, TRIASPOLITIKA.ID – Warga Desa Masalili, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, digegerkan dengan penemuan mayat seorang anak perempuan bernama Siti (11), yang diduga meninggal dunia akibat tenggelam di bendungan desa setempat pada Sabtu (7/12/2024) malam.
Menurut keterangan tertulis dari Kapolsek Kontunaga, IPDA La Ode Musyair, kejadian nahas tersebut dijelaskan oleh beberapa saksi.
Keterangan dari Ibu korban Wa Ode Murni pada Sabtu, 7 Desember 2024 lalu, sekitar pukul 14.30 WITA, Wa Ode Murni keluar rumah untuk pergi ke kebun miliknya yang berjarak sekitar 900 meter dari rumah. Di perjalanan, tepatnya di bendungan Desa Masalili, ia melihat anaknya (korban) sedang bermain dengan dua temannya (Ika dan Yunda) dan menyuruh mereka pulang.
Sekitar pukul 17.30 WITA, sepulang dari kebun, Wa Ode Murni tidak menemukan korban di rumah, sehingga meminta suami dan saudara korban untuk mencarinya.
Setelah mendapat informasi dari istrinya bahwa anaknya hilang, Safiudin segera mencari di rumah keluarga yang sering dikunjungi oleh korban.
Sekitar pukul 20.00 WITA, bersama warga Desa Masalili, Safiudin mencari korban di bendungan tempat terakhir kali korban terlihat.
Sementara itu, Arno (ipar korban) membantu mencari korban di bendungan bersama warga setelah diminta oleh Wa Ode Murni. Setelah berputar mengelilingi bendungan dan mencari di lokasi lain selama satu jam, Arno kembali ke bendungan dan menemukan sandal jepit serta kantung plastik berisi jambu mete milik korban.
Sekitar pukul 22.00 WITA, Arno bersama Safiudin dan warga lainnya menemukan korban tenggelam di dasar bendungan.
Menurut Ika, teman korban, mereka diajak oleh Yunda untuk mencari jambu mete bersama korban di kebun dekat bendungan.
Setelah tiba di bendungan, Ika melihat ibu korban yang menyuruh mereka pulang. Ika pulang dan meninggalkan korban yang berlari mengikuti ibunya menuju kebun.
Pemeriksaan Tim Inafis dan Dokter Puskesmas
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Inafis Polres Muna dan Dokter Puskesmas Madodo, ditemukan luka lebam pada lengan kiri korban akibat diinjak oleh ayahnya saat proses evakuasi. Tidak ditemukan tanda kekerasan lain pada tubuh korban.
Keluarga korban menerima dengan ikhlas kematian Siti sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi.
Penolakan autopsi tersebut dikuatkan dengan surat pernyataan yang ditandatangani oleh orang tua korban, keluarga dekat, dan diketahui oleh Pemerintah Desa Masalili.
Reporter: Dedi