Plt. Bupati Muna Diundang jadi Pembicara Konferensi Internasional Perikanan Pesisir di Filipina
MUNA, TRIASPOLITIKA.ID – Langkah – langkah dan komitmen Plt. Bupati Muna, Drs. H. Bachrun, M. Si untuk membangun Kabupaten Muna dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang berbasis potensi unggulan daerah di sektor pertanian, perikanan dan peternakan mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi dari dunia
luar.
RARE sebuah LSM Internasional berpusat di Arlington Virginia, Amerika Serikat yang bergerak dibidang pemberdayaan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan mengundang Plt. Bupati Muna, Drs. H. Bachrun, M. Si untuk menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan National Coastal Fisheries Summit (NCFIS) 2024 pada tanggal 25 Mei – 2 Juni 2024 di Manila Filipina.
Hari Kushardanto, pelaksana Vice President (VP) RARE Indonesia yang berkedudukan di Bogor, menyatakan bahwa biaya perjalanan Bapak Plt. Bupati Muna, Drs. H. Bachrun, M. Si ke Filipina seluruhnya ditanggung oleh RARE mulai dari Raha sampai kembali lagi ke Raha.
Pria yang akrab dipanggil Mas Hari ini, mengemukakan bahwa mereka mengundang 2 Bupati di Indonesia yang memiliki wilayah pesisir untuk mengikuti NCFIS ini, yakni Bupati Muna Provinsi Sulawesi Tenggara dan Bupati Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara.
Di Provinsi Sulawesi Tenggara terdapat 12 kabupaten/kota yang bermitra dengan RARE dalam Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP).
Ketika ditanyakan, mengapa Pak Bachrun yang dipilih oleh RARE untuk mengikuti NCFIS di Filipina, pria yang memulai karir dari bawah di LSM RARE ini menuturkan bahwa pertama, beliau selama menjadi Wakil Bupati sampai dengan menjadi Plt. Bupati Muna 6 bulan yang lalu, sangat rajin menemui masyarakat pesisir dan nelayan termasuk dalam pelaksanaan kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan kelompok – kelompok masyarakat Pengelolaan Akses Area Perikanan.
Sangat jarang, ada Bupati atau Walikota yang terlibat langsung dalam kegiatan kemasyarakatan pengelolaan akses
area perikanan.
Kedua, Pak Bachrun memiliki konsep dan komitmen jelas dalam pembangunan ekonomi masyarakatnya, dengan menerbitkan peraturan Bupati tentang Gerakan Percepatan Pembangunan Ekonomi Berbasis Komoditas Unggulan (Gercep Pokadulu) di sektor pertanian, perikanan dan
peternakan, yang kolaboratif dengan semua stakeholder.
Menurut kajian RARE, konsep pembangunan Gercep Pokadulu sebagai pengembangan dari program Pakem Sis desa, sejalan
dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), dimana Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian TPB.
Lebih lanjut, pria yang telah berpengalaman melakukan pendampingan pemberdayaan masyarakat di beberapa wilayah Indonesia, Malaysia dan Timor Leste ini menyatakan bahwa banyak negara menjalankan program pembangunan dengan memperhatikan konsep Green Gross Domestic Product (GGDP) atau Produk Domestik Bruto Ramah Lingkungan yang lebih dikenal
dengan PDB Hijau.
Orang nomor 1 di RARE Indonesia ini melanjutkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang dialami harus juga memperhitungkan dampak kerusakan lingkungan dari pertumbuhan tersebut.
Misalnya, suatu daerah meningkatkan PDB sebesar Rp 1 Triliun, tetapi untuk mendapatkan Rp 1 triliun itu, daerah mengalami kerusakan sumberdaya sebesar Rp 1 triliun. Berarti kan sama saja dengan nol.
Belum mengenai dampak bencana seperti banjir dan tanah longsor selama proses rehabilitasi kerusakan alam tersebut.
Di Muna kami sudah mengunjungi Gua Liangkobori, Napabale, Meleura serta menyelam di beberapa lokasi terumbu karang. Kami menemukan bahwa sebagian besar wilayah Muna adalah
karst.
Karst bila rusak, sulit untuk pulih kembali. Olehnya itu kami sangat terkesan dengan konsep pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan basis sumberdaya alam lokal ala Plt. Bupati Muna, Drs. H. Bachrun, M.Si yang akan dimulai tahun 2024 ini.
Pertumbuhan PDB bisa jadi lebih lambat dari daerah – daerah tambang, tetapi pertumbuhan yang terjadi tidak menyertakan kerusakan alam dan bencana alam yang setiap saat mengintai.
Jadi keter pilihan Pak Bachrun adalah karena komitmen dan
dukungan tinggi beliau pada pengelolaan pesisir dan perikanan berkelanjutan.
Plt. Bupati Muna meyakini bahwa kesejahteraan hakiki manusia bisa tercapai jika alam dan sumber dayanya terjaga.
Sementara itu Plt. Bupati Muna, Bachrun, menyatakan undangan LSM Internasional untuk mengikuti konferensi internasional pesisir di Filipina ini, membuktikan bahwa model pendekatan pembangunan
yang berorientasi kerakyatan dan keberlanjutan lingkungan sangat baik dan diapresiasi dunia luar.
Kami datang langsung di masyarakat, berdiskusi dan mendengarkan masukan dan keluh kesah mereka.
Lebih lanjut, pria yang merupakan alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Indonesia Ujung Pandang tahun 1985 ini, mengemukakan bahwa pembangunan ekonomi, perluasan kesempatan kerja serta peningkatan pendapatan perkapita dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang menjadi permasalahan utama di Kabupaten Muna dapat dilakukan dengan mendorong kewirausahaan warga desa/kelurahan untuk mengembangkan komoditas unggulan lokal dan ekonomi kreatif sebagai bentuk
hilirisasi dari produk unggulan.
Sekitar 60 % penduduk Muna adalah angkatan kerja dan ini adalah
bonus demografi yang harus dioptimalkan untuk kemajuan pembangunan daerah.
Ini adalah rahmat dan kebanggaan bagi masyarakat Muna.
Saya akan menjadi duta daerah, menimba pengalaman membangun daerah dengan kepala daerah dari negara lain dan memperkenalkan Muna di dunia
internasional.
Selama 5 hari di Filipina, tepatnya di Manila dan Pulau Siargao, kami akan bertukar pengalaman dengan pemimpin daerah terpilih dan unggul anggota Club Pimpinan Daerah Coastal 500, dari perwakilan negara – negara dimana RARE menjalankan program Fish Forever yaitu negara Amerika Tengah, Filipina, Mozambik, Brazil, Mikronesia dan Palau.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Muna, Muhammad Haidar, menyatakan bahwa Plt. Bupati Muna, Drs.H. Bachrun, M.Si, selama di Filipina akan berdiskusi
mengenai implementasi dan pengembangan kawasan pengelolaan akses area perikanan di Kabupaten Muna, ekowisata bahari serta adaptasi perubahan iklim dan perlindungan sosial.
Selain itu disamping mengikuti National Coastal Fisheries Summit (NCFIS) 2024, bersama Bupati Minahasa Tenggara, Plt. Bupati Muna akan difasilitasi oleh RARE dijadwalkan mengunjungi Kedutaan Besar
Indonesia Untuk Filipina.
Bapak Plt. Bupati akan berangkat dari Raha tanggal 24 Mei dan terbang ke Filipina sehari setelahnya.
Plt Bupati Muna dijadwalkan tiba kembali di tanah air tanggal 2 Juni 2024. (*)
Reporter : Bensar