Dinkes Baubau Luncurkan Inovasi Pos Cegah Stunting

waktu baca 2 menit

BAUBAU, TRIASPOLITIKA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau terus berupaya menekan laju angka stunting di Kota Baubau yang salah satunya dengan meluncurkan inovasi baru yang dinamakan Pos Cegah Stunting di Kelurahan Katobengke Kecamatan Betoambari.

Kadis Kesehatan Kota Baubau dr Lukman, SP.PD saat sosialisasi pada pos cegah stunting di Kecamatan Betoambari Senin (20/11/2023) mengungkapkan, pos cegah stunting atau Posyandu merupakan inovasi dan merupakan titik masuk dalam upaya percepatan stunting di Kota Baubau.

Menurut dr Lukman, sebagai informasi, dana dari pusat/kementrian lewat Dinas Kesehatan memberikan hampir Rp 2 Milyar untuk tahun 2023 dan tahun 2024 untuk upaya-upaya dalam pemberian makanan tambahan lokal yang ditujukan untuk anak-anak yang stunting. Kenapa menunya harus lokal? Karena suatu saat pasti bantuan dari pemerintah akan dikurangi maka ketahanan pangan atau menu-menu lokal di daerah pasti menjadi menu sehari-hari yang di makan.

Untuk mencegah stunting menu lokal yang diharapkan adalah menu yang tinggi protein hewani dan tinggi akan zat zat lainnya. Makanan yang mewakilinya adalah ikan dan telur.

“Makanya dalam kampanye kita, untuk pemenuhan zat gizi harus penuhi protein hewani dan zat mikronutrien itu terwakili oleh ikan atau telur. Makanya dalam menunya harus ada ikan atau telur,”ujarnya.

Ditambahkan, ikan atau telur dibutuhkan konsepnya adalah apa yang dimakan oleh keluarga ditambah dengan sumber minyak. Sebab, minyak untuk pertumbuhan anak-anak dibawah 5 tahun. Dan dengan sumber minyak itu, pertama memberikan rasa gurih dan enak. Kedua, vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh, sebelum terserap oleh tubuh harus larut terlebih dahulu dalam lemak. Selanjutnya sumber minyak ini merupakan kalori terbesar yang ada. Sehingga, kalau hanya mengejar pertumbuhan, hanya mengejar pertambahan berat badan sebagaimana inputan dari data Eletronik Pencatatan dan Pelaporan Berbasis Masyarakat E-PPGBM maka makanannya adalah apa yang dimakan oleh keluarga ditambah dengan sumber minyak.

Lukman berharap dengan evaluasi pertiga bulan terjadi penurunan 3-4% angka stunting. Dan jika terjadi penurunan 3-4% pertiga bulan maka target 14% nasional bisa dicapai.

“Jadi ingat bapak ibu, amunisinya ada pada pemerintah lewat pemberian menu lokal. Dananya ada, sudah disetujui juga oleh DAK. Tahun ini juga ada. Satu yang saya pesankan kepada masyarakat, sampaikan kepada keluarga-keluarga yang punya balita jangan ragu untuk kontrol ke posyandu terkait makanan bergizinya, apa yang dimakan oleh keluarga juga ditambahkan dengan sumber minyak untuk anak-anak kita,”tutupnya. (Adm)

error: Content is protected !!