Vladimir Putin, Presiden Rusia yang Berani

waktu baca 3 menit
Presiden Rusia Vladimir Putin.

INTERNASIONAL, TRIASPOLITIKA.ID – Presiden Rusia Vladimir Putin mulai menjadi perbincangan publik akibat sosoknya yang berani membombardir Ukraina.

Tidak sedikit rudal Rusia menghujani kota-kota di Ukraina. Serangan ini berdampak ke sejumlah wilayah yang menjadi sasaran serangan Rusia.

Belum banyak yang mengetahui sosok Presiden Rusia Vladimir Putin yang sebenarnya. Oleh karena itu, berikut ini Triaspolitika.id mengulas profil dari Vladimir Putin.

Dikutip dari Kompas.com, laki-laki bernama lengkap Vladimir Vladimirovich Putin ini ternyata pernah menjadi agen rahasia di era Uni Soviet (KGB). Hingga akhirnya dia berhasil menjadi orang nomor satu di Rusia selama lebih dari 20 tahun.

Pria yang dua kali menjabat sebagai presiden “Negeri Beruang Merah” ini, lahir di Leningrad (sekarang Saint Petersburg), Uni Soviet (sekarang Rusia), 7 Oktober 1952. Sampai umurnya yang ke-68 tahun, karier politik Putin dianggap moncer. Bahkan, ada yang menyebut bahwa tanpa Putin, Rusia tak akan seperti sekarang.

Sebelum menduduki kursi kepresidenan, Putin sempat menjadi perdana menteri dari 1999 hingga 2000. Jabatan itu mengantarnya menjadi presiden pada periode 2000-2008, sebelum kembali menjadi perdana menteri pada periode 2008-2012.

Pada 7 Mei 2012, pria yang berkuliah di Universitas Negeri Leningrad ini menjabat kembali sebagai presiden Rusia sampai saat ini.

Tak tanggung-tanggung, Putin bahkan akan melanjutkan kepemimpinannya hingga tahun 2036, sampai usianya 83 tahun. Sebagai presiden Rusia kedua dan keempat, pengalaman Putin tentu tak diragukan lagi.

Putin gemar membaca novel intelijen

Pasca-lulus dari kuliah hukum pada 1975, dia memang langsung bekerja di dinas intelijen Uni Soviet (KGB). Ini sesuai dengan kegemarannya di waktu kecil, yakni membaca novel bertema agen rahasia dan intelijen.

Kedua orangtuanya, Vladimir Spiridonovich dan Maria Ivanovna Putina, amat mendukung cita-cita putranya. Meskipun ibunya dulu berprofesi sebagai buruh dan ayahnya bekerja sebagai konskrip Angkatan Laut Soviet, Vladimir Putin dididik penuh kesungguhan untuk merawat mimpinya.

Pasca-transisi Uni Soviet ke Rusia pada 1991, Putin keluar dari KGB dan mengabdi pada wali kota pertama yang saat itu dipilih secara demokratis, Anatoly Sobchak, di St. Petersburg.

Dikenal orang yang mampu menyelesaikan masalah Putin dikenal selalu berada di belakang layar, tapi selalu mampu menyelesaikan masalah.

Sikapnya yang selalu bisa diandalkan inilah yang membuatnya terpilih jadi perdana menteri pada 1999–gerbang awal yang membuatnya jadi sosok paling berkuasa di “Negeri Beruang Merah”.

Tahun 2004, Putin dipilih kembali jadi presiden untuk masa jabatan kedua, yang berakhir pada 2008. Karena sudah dua kali menjadi presiden, menurut aturan, pria berpangkat kolonel harus “libur” terlebih dulu. Namun tak lama kemudian, tepatnya pada 2012, dia kembali menjabat presiden.

Apresiasi keberhasilan Putin membangun Rusia Selama dua kali masa jabatannya, ekonomi Rusia diklaim tumbuh pesat. GDP yang diukur dalam kemampuan berbelanja meningkat sampai 72 persen.

Pertumbuhan ini dipicu bom komoditas 2000-an, peningkatan harga-harga minyak, dan dikeluarkannya kebijakan ekonomi dan fiskal.

Keberhasilannya pun banyak diapresiasi. Pada 2007, dia diangkat menjadi “Tokoh Tahun Ini” oleh Majalah Time. Pada 2015, majalah yang sama menempatkannya dalam urutan pertama “Daftar Tokoh Paling Berpengaruh.

“Majalah Forbes juga tak ketinggalan. Menempatkan Putin pada urutan pertama ‘Daftar Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia” pada 2013, 2014, dan 2015. (Sumber: Kompas.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *