Pro dan Kontra di Lokasi Tambang PT WIN, Pemda Konsel Bakal Carikan Solusi

waktu baca 2 menit
Wakil Bupati Konsel, Rasyid saat berada di lokasi pertambangan PT WIN untuk menemui massa yang Pro-Kontra. Kamis, (05/10/23). Foto: RAN

KONSEL,TRIASPOLITIKA.ID – Lokasi Pertambangan PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) yang terletak di Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Konawe Selatan (Konsel) mendapat aksi penolakan dari sebagian kelompok masyarakat. Namun, ada sebagian massa juga menjadi Pro atas aktivitas pertambangan Nikel yang dilakukan dalam wilayah Ijin Usaha Pertambangan (IUP).

Pantauan Triaspolitika.id di lapangan, dalam aksi demonstrasi tersebut terdapat dua kelompok masyarakat yang  bersama-sama melakukan aksi.

Ada sebagian pendukung kegiatan pertambangan, ada juga sebaliknya justru menolak.  Salah satu alasan masyarakat yang kontra menilai bahwa pertambangan yang dilakukan PT WIN sudah diluar batas kewajaran, karena telah melakukan aktivitasnya dekat dengan pemukiman warga dan fasilitas umum.

Sementara itu  massa yang mendukung adanya aktivitas kegiatan Pertambangan berpendapat, jika keberadaan PT WIN di wilayah Desa Torobulu telah memberikan kontribusi besar terhadap masyarakat. Mulai dari peningkatan ekonomi, hingga tarap kesejahteraan masyarakat sekitar.

Dua kelompok masyarakat yang saling pro dan konta terkait PT WIN.|Ran/Triaspolitika.id

Atas aksi kedua bela pihak ini membuat jajaran Polres Konawe Selatan bersama Pemerintah melalui Wakil Bupati Konsel, Rasyid bersama inspektur pertambangan ESDM Republik Indonesia mendatangi dan meninjau langsung lokasi yang menjadi objek keributan.

“Kami hadir di tempat ini, bukan untuk memihak kepada salah satu pihak. Tetapi kami datang di tempat ini untuk meminta keterangan atau aspirasi warga kepada Pemerintah untuk kemudian diberikan solusi. Untuk itu diminta kepada masing masing perwakilan untuk menyampaikan aspirasinya,” ujar Rasyid dihadapan masyarakat Desa Torobulu. Kamis, (05/10/23).

Kehadirannya di lokasi pertambangan Rasyid mengaku, hanya sekedar untuk mendengarkan dan menyerap keterangan warga yang kemudian akan dilaporkan kepada Bupati Konawe Selatan untuk kemudian mencarikan solusi.

“Jadi kami minta jangan bereaksi lebih, apalagi melakukan aktivitas yang dapat merugikan masyarakat itu sendiri. Karena kedua bela pihak semuanya bersaudara dan mendiami satu Desa yang sama. Pak Bupati menjadwalkan akan menemui warga bersama Kapolres pada Hari Senin 09/10/23 pekan depan,” tandasnya.

Reporter: RAN

error: Content is protected !!