Guru Honorer SMAN Parigi: Saya bakal Dikeluarkan jika tidak Mendukung Paslon
RAHA, TP – “Jika saya tidak mendukung pasagan calon yang diarahkan oleh kepala sekolah, saya bakal dikeluarkan dari honorer tersebut,” kata Faisal pada triaspolitika.id pada Kamis (29/10/2020) yang ditemui di Raha.
Faisal mendapat tekanan tersebut oleh kepala sekolahnya saat mengikuti rapat Asesmen dan kinerja guru dalam menghadapi tahun 2021 yang dilaksanakan di ruang dewan guru Selasa13 Oktober 2020.
Kata Faisal kepala sekolahnya tidak main-main, bakal mengeluarkannya dari SMAN 1 Parigi. Jika tidak mendukung paslon yang disebutkan.
“Dalam pertemuan itu, membahas soal pengarahan Pilkada. Mereka menyasar salah satu paslon. Ini juga sesuai rekaman yang saya pegang, bahakan mereka menyebut ada tekan dari Dinas Pendidikan provinsi Sultra serta Kantor Cabang Dinas Pendidikan provinsi di Muna,” kata Faisal, setelah usai menghadiri rapat tersebut.
Selaku tenaga honorer kata Faisal, pihaknya tentu harus loyal terhadap pimpinannya. ”Saya tidak mau terlibat politik. Soal memilih pigur, itu hati nurani, saya tetap memilih pemimpin yang terbaik,” kata dia.
Sementara itu, Kepala sekolah SMAN 1 Parigi, La Dake yang dikonfirmasi triaspolitika.id mengatakan, jika rapat yang digelar saat itu, merupakan rapat terkait evaluasi kinerja guru.
“Rapat soal kinerja guru yang malas, sekaligus mengingatkan para guru untuk tidak terlibat dalam politik praktis,” katanya.
Terkait masalah keterlibatannya dalam Pilkada Muna, La Dake beralibi bakal mengikuti arahan atasannya. ”Saya tergantung atasan saya, kalau diperintahkan seperti itu saya tidak bisa berbuat apa-apa, namanya juga saya diatur jadi saya tidak bisa frontal,” katanya.
Liputan: Tim Triaspolika.id