UAR serahkan bantuan sembako untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi 

waktu baca 2 menit

Lembata, Triaspolitika.id – Lembaga kemanusiaan Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Korda Lembata, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama dengan mendistribusikan bantuan sembako kepada para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Para korban tersebut mengungsi di Posko Desa Pruda, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, NTT, pada Sabtu, 9 November 2024.

Bantuan yang terdiri dari bahan pangan seperti beras, telur, mie instan, dan kebutuhan lainnya tersebut berasal dari donasi Paroki Thomas Morus Maumere. Sebelum didistribusikan, bantuan itu diserahkan kepada Kepala Desa Pruda dengan disaksikan oleh Camat Waiblama, Romo Paroki Tanarawa, perangkat desa, dan tenaga medis dari Puskesmas Tanarawa.

Proses distribusi bantuan juga melibatkan jasa pengiriman JNE Maumere untuk memastikan bantuan sampai tepat waktu kepada para pengungsi.

“Sebanyak 600 pengungsi yang terdiri dari lansia, orang tua, anak-anak, dan balita kini tinggal di Posko Desa Pruda. Mereka sangat bersyukur atas bantuan yang diterima. Harapan kami, semoga mereka diberikan ketabahan dalam menghadapi ujian ini,” ujar Fuad Rofiq, Ketua Korda Lembata, dalam laporan yang disampaikan kepada Ketua UAR Pusat.

Kondisi pengungsi di Posko Desa Pruda, kata Fuad Rofiq, cukup memprihatinkan. Namun dengan bantuan yang disalurkan, mereka merasa sedikit teringankan dan mengungkapkan rasa terima kasih serta doa agar bencana ini segera berakhir.

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi pada Ahad, 3 November 2024 pukul 11.57 WITA. Sedikitnya 10 orang tewas, puluhan lainnya luka-luka, serta sejumlah bangunan terbakar akibat ‘hujan material’ karena letusan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki per 9 November 2024 sebanyak 11.445 orang. Mereka berada di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka.

Para pengungsi di Kabupaten Flores Timur tersebar di tujuh kecamatan: Kecamatan Titehena (5.838 jiwa), Kecamatan Wulanggitang (1.263 jiwa), Kecamatan Demon Pagong (302 jiwa), Kecamatan Larantuka (296 jiwa), Kecamatan Ile Mandiri (20 orang), Kecamatan Ilebuira (127 jiwa), dan Kecamatan Lewolema (23 jiwa). Juga ada di Pulau Adonara (12 jiwa).

Sementara itu, pengungsi di Kabupaten Sikka sebanyak 3.564 jiwa, termasuk yang berada di Posko Desa Pruda, Kecamatan Waiblama.(*)

error: Content is protected !!