Tony Herbiansyah Asli Rate-rate Titik
NAMA lengkapnya Drs. H. Tony Herbiansyah M.Si, beliau saat ini menjabat sebagai Bupati Kolaka Timur (Koltim). Banyak diluar sana yang belum mengenal lebih jauh siapa sosok bupati Kolaka Timur tersebut.
Kali ini saya ingin menceritakan, siapa sebenarnya sosok bapa dari satu orang anak tersebut. Yah, beliau adalah putra asli Rate-rate, tepatnya di Kecamatan Tirawuta, yang saat ini menjadi ibu kota dari kabupaten Kolaka Timur. Jadi mungkin cukup salah, jika ada orang diluar sana yang mengatakan jika beliau adalah orang asing di Kolaka Timur ataupun bukan orang Kolaka Timur.
Kita mulai dari silsila keleluargaan beliau, Tony Herbiansyah adalah putra dari H. Andrey Djufri (mantan bupati Konawe). Sedangkan H. Andrey Djufri sendiri merupakan anak dari pasangan Bapak Laposudo dan Ibu Bungga Haru. Ayah H. Andrey Djufri yaitu Laposudo saudara kandung dari Drs H Adel Berty MSi mantan Bupati Kolaka, yang saat ini menjadi ayah dari Kabupaten Kolaka Timur.
Kemudian dari nenek Tony Herbiansyah, berasal dari Distrik Tinondo dan Distrik Lambuya, yang kedua wilayah ini adalah bersaudara. Jika demikian, semakin kuatlah jika seorang Tony Herbiansyah lelaki kelahiran 19 Agustus 1959 ini, adalah putra asli daerah, dan pantas disebut sebagai asli anak koltim.
Hal ini diamini juga oleh Bapak Drs H Adel Berty MSi mantan Bupati Kolaka Periode 1993-2003. Jika dirinya punya hubungan kekeluargaan dengan Tony Herbiansyah, dari Kakek pihak bapak Tony Herbiansyah yakni Laposudo bersaudara dengan ayah dari Drs H Adel Berty MSi.
Sosok Bupati Koltim saat ini, sering dipelintir oleh sekolompok orang sebagai pemimpin yang bukan berasal dari putra daerah Koltim sendiri hanya karena ia dilahirkan atau tidak di wilayah Koltim, padahal jika menelisik empat kriteria pembagian makna putra daerah diatas, dapat ditarik kesimpulan jika beliau adalah sosok putra daerah asli Koltim.
Berkaitan dengan hal tersebut, seyogyanya dalam menyambut pesta demokrasi di Kolaka Timur, yang waktunya tinggal menghitung bulan saja, atau tepatnya 9 Desember mendatang. Nasib Koltim untuk lima tahun ke depan atau 2021-2026 akan ditentukan melalui Pilbup itu, apakah tetap lanjut Drs H Tony herbansyah MSi bupati saat ini sebagai bupati untuk periode kedua, atau akan ada pemimpin baru. Partisipasi kita, sebagai warga negara yang baik akan sangat dibutuhkan dalam mensukseskan event besar ini. Suara kita akan menjadi penentu. Jika kita memilih orang yang tepat, maka bisa dipastikan, tugas dan amanat rakyat akan terpenuhi. Sebaliknya,kita harus siap untuk merasakan hal yang sama seperti sebelum-sebelumnya atau ketentraman.
Terkait menentukan pilihan, sudah seharusnya kita bersikap cerdas dan memilih orang yang kita faham betul akan track recordnya. Jangan karena godaan rupiah yang jumlahnya sedikit membuat kita lupa nasib daerah ini ke depan. Kita boleh saja mendukung seseorang untuk kita jagokan, tapi harus tetap pada koridor yang benar. Sekali lagi jangan asal pilih.
Nah, dalam pemilihan pemimpin daerah yang harus diutamakan ialah, tentang kapabilitas dari calon-calon pemimpin tersebut. Suatu daerah tidak hanya dapat dipimpin oleh pemimpin yang bermodalkan kefiguritasan namun cacat secara intelektual, moral dan sosial.
Pemimpin yang dibutuhkan oleh masyarakat yakni seseorang memiliki akseptabilitas namun ditunjang oleh moral yang baik, memiliki kemampuan yang cukup untuk memimpin dan membimbing masyarakatnya dan juga memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas administratif dan perpolitikan, serta memiliki wawasan yang luas dan pandangan yang luas terhadap perbaikan masyarakat.