Tersambar Petir, Seorang Ibu dan Anak di Mubar Meregang Nyawa

waktu baca 2 menit
Kondisi Jenazah UB bersama sang anak TF. (Dedi/Triaspolitika.id)

MUBAR, TRIASPOLITIKA.ID – Seorang Ibu inisial UB (45) bersama sang anak TF (12) warga Desa Labokolo, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara, tewas tersambar petir pada Kamis, (6/1/2022) sekira pukul 00.30 malam.

Suami korban Muslim (53) menjelaskan, peristiwa naas itu bermula saat dirinya bersama sang Istri dan keempat anaknya berada di dalam rumah panggung miliknya.

Tiba-tiba angin kencang disertai hujan deras yang terjadi sejak Rabu 5 januari malam, menerpa rumahnya.

Karena takut rumahnya roboh diterpa angin, Muslim kemudian mengajak sang istri bersama keempat anaknya untuk turun dari rumah.

“Sekitar jam setengah satu kami turun dari atas rumah untuk mengamankan diri di bawah rumah panggung. Selang beberapa saat, saya kemudian mengumandangkan Adzan untuk memohon perlindungan,” jelas Muslim pada Triaspolitika.id saat ditemui di kediamanya.

Muslim mengatakan, saat angin kencang disertai petir, pihaknya juga sempat mengucapkan doa sembari mengumandangkan azan.

”Saat terdengar petir menyambar rumah, saya tetap melanjutkan azan hingga selesai,” kata Muslim, yang ditemui Kamis, 6 Januari 2022.

Kondisi rumah duka. (Dedi/Triaspolitika.id)

Usai mengumandangkan azan, Muslim mengaku tidak lagi mendengar jeritan istrinya. Karena penasaran, ia kemudian mengecek keberadaan sang istri tercinta.

”Ternyata saya melihat istri sudah dalam keadaan tengkurap sembari mengendong anak bungsu saya dalam keadaan tak bernyawa lagi,” katanya.

Sementara anaknya yang masih berusia 12 tahun inisial TF berada sudah jauh dari tempat semula mereka berlindung menghindari petir.

”Anak saya TF posisinya terlempar, kepala hingga kakinya mengalami luka bakar,” cerita Muslim.

Muslim mengaku, saat kejadian naas menimpa istri dan anaknya, ia kemudian mengangkat jenazah istri beserta anaknya di bawah panggung rumah.

“Karena posisi rumah kami sepi dan jauh dari rumah tetangga, sehingga saya hanya meletakkan jenazah anak saya di atas tumpukan kayu,” ujarnya.

Sementara untuk jenazah istrinya, masih dalam pangkuannya. Kata Muslim, sekitar kurang lebih dari satu jam kejadian, baru ada warga yang datang membantu mereka.

”Tetangga datang membantu setelah menerima telepon dari anak saya,” jelas Muslim.

Pantauan Triaspolitika.id di lokasi kejadian, hingga saat ini, mulai berdatangan warga menyaksikan keadaan korban. Tak luput terlihat juga sejumlah kepolisian tengah melakukan olah tempat kejadian.

Reporter: Dedi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *