Survei IIRC: 78,57 Persen Pemilih Konawe Tidak Terpengaruh Serangan Fajar

waktu baca 2 menit
Peneliti Senior IIRC, Dr. Andi Muhammad Akbar

TRIASPOLITIKA.ID: KONAWE – Isu politik uang atau serangan fajar menjadi perbincangan hangat jelang hari H pencobolan Pilkada Konawe 27 November 2024 mendatang.

 

Isu saling takar nilai serangan fajar antar para kandidat kian jadi buah bibir di kalangan tim pemenangan.

 

Lalu, seberapa berpengaruhkah politik uang di Pilkada Konawe?

 

Data survei yang dirilis Lembaga Insight Institute Risearch and Consulting (IIRC), Rabu (20/11/2024) menunjukan respon yang cukup positif atas pemilih Konawe terkait politik uang atau sembako.

 

Peneliti Senior IIRC, Dr. Andi Muhammad Akbar menerangkan, selain melakukan survei elektabilitas pasangan calon di Pilkada Konawe, pihaknya juga mempelajari bagaimana perilaku pemilih terhadap informasi politik uang.

 

IIRC mewawancarai responden dengan pertanyaan, apakah pemberian sembako atau uang akan memberi pengaruh terhadap keputusan Bapak/Ibu responden dalam menentukan pilihan pemimpin di Kabupaten Konawe?

 

Hasilnya, sebanyak 78,57 persen responden mengatakan tidak terpengaruh. Sedangkan 17,8 persen responden mengatakan akan terpengaruh. Sisanya, 3,64 persen mengatakan tidak tahu/tidak menjawab.

 

“Data ini menunjukan kalau pemilih di Konawe cenderung akan memilih calon yang memang akan ia pilih, tanpa terpengaruh dengan serangan fajar dari calon lain,” ungkap Akbar.

 

Lanjut Akbar, tren itu merupakan hal positif yang menunjukan kualitas pemilih di Konawe sangat baik. Yang mana, pemilih cenderung melihat sosok calon pemimpinnnya serta program visi misi yang mereka bawa.

 

Sebagaimana diketahui, IIRC sebelumnya telah merilis hasil survei elektabilitas pasangan calon di Pilkada Konawe. Pasangan Rusdianto dan Fachry Pahlevi Konggoasa berada diperingkat teratas dengan mengoleksi 46,1 persen. Disusul Harmin Ramba dan Dessy Indah Rachmat persentase (HADIR) mencapai 30 persen. Lalu, Yusran-Akbar dan Syamsul Ibrahim (YA-SYAM) 21,8 persen.

 

Dalam survei itu, 0,35 persen responden belum menentukan pilihan, serta 1,75 persen masih merahasiakan pilihannya.

 

IIRC melakukan survei periode 4-9 November 2024 (enam hari). Total responden yang disurvei mendapai 440 orang dengan margin eror 5 persen.

 

IIRC sendiri merupakan lembaga konsultan politik yang berhasil memenangkan Samsul Bahri Majid dan Andi Merya Nur pada Pilkada Kolaka Timur 2020-2021 lalu. Di bawah bimbingan IIRC, Paslon tersebut berhasil menumbangkan Paslon Petahana kala itu, Tony Herbiansyah dan Baharuddin.