Sering Padam Listrik di Muna, Ini penjelasan PLN
MUNA, TRIASPOLITIKA.ID – PT PLN persero area Kabupaten Muna akhirnya buka suara terkait sering terjadinya pemadaman listrik di wilayah Muna, Sulawesi Tenggara.
Kepala Ranting PLN Raha Dambaruddin mengatakan pemadaman listrik di wilayah Muna kerap disebabkan dua faktor, baik internal maupun eksternal.
Faktor Internal, kata Dambaruddin akibat kerusakan pada peralatan milik PLN disepanjang jaringan.
“Kerap tiba-tiba rusak dan harus diganti sehingga proses pemadaman kadang tanpa pemberitahuan lantaran bersifat darurat,” kata Dambaruddin pada Senin, (01/04/2024).
Sedangkan faktor eksternal kata dia, adanya gangguan alam berupa pohon tumbang, jaringan di hinggapi binatang liar hingga sambaran petir saat hujan.
Petugas juga kerap mendapati pohon yang mengenai kabel jaringan atas, cukup sulit diatasi dikarenakan pemilik lahan tidak mengisinkan jika pohon tersebut ditebang.
“Nah ini yang selalu menjadi kendala kami di lapangan. Ada juga masyarakat pemilik lahan yang mau melakukan penebangan tanpa sepengetahuan dari pihak PLN,” ungkapnya.
Menurut dia, tingkat kerawanan sudah pasti ada, jika pemilik pohon sendiri yang melakukan penebangan.
Lebih lanjut dia mengatakan, pemadaman juga dapat dilakukan secara terencana karena adanya pemeliharaan secara rutin, namun tetap dilakukan pemberian informasi kepada pelanggan sebelum dilakukan pemadaman.
“Ada juga pemeliharaan darurat yang kadang tanpa konfirmasi kepada pelanggan,” katanya.
Ia menuturkan, jika pihak PLN miliki koneksi informasi detail soal titik gangguang jaringan. Namun hanya satu lintasan arus saja.
“Semisal gangguang jalur Tampo, maka secara otomatis kita menyisir dari kecamatan Batalaiworu, Lasalepa, Bonea, Lambiku dan Tampo. Nah ini yang bisa bikin lama padam lampu,” katanya.
Untuk itu ia berpesan jika pemadaman dilakukan secara tiba tiba bisa saja tengah dilakukan perbaikan.
“Jangan disalah artikan jika itu ada unsur kesengajaan. Karena kalau sampai padam lampu sampai lama maka pihak kami juga yang dirugikan,” pungkasnya.
Reporter : Bensar Sulawesi