Samirudin Gotong Royong Buat Rompong di Siompu

waktu baca 3 menit
Dr. Samirudin didampingi Isteri

BUSEL, TP – Sebanyak 25 orang anggota kelompok nelayan yang dinahkodai La Bendi, di Desa Wakinamboro, Kecamatan Siompu, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara (Sultra) bergotong-royong membuat Rompong (pengumpul ikan, fish attractor) yang difasilitasi seorang pengusaha asal Busel, Samirudin.

”Saat ini baru bambu dengan gabusnya yang kami kerjakan. Kita juga sementara tunggu bahan dari Surabaya,” kata La Bendi saat dihubungi via telepon, Jumat (16/10/2020).

Fungsi rompong sendiri sejenis dengan rumpon ikan yang di buat dengan ukuran lebar 2,5 meter dan Panjang 5 meter untuk titik lokasi rompong berjarak 25 Mil dengan bibir pantai. Hal ini untuk persiapan mancing ikan Tuna.

Selain itu, La Bendi juga beberkan alasan Samirudin berpartisipasi dalam membangun masyarakat nelayan, yang semata-mata untuk membahagiakan nelayan. ”Supaya nelayan jangan lagi berlayar di Negeri orang,” imbuhnya.

Lebih lanjut La Bendi, seluruh kebutuhan pembuatan rompong disiapkan oleh Samirudin. Sebab, selama ini mayoritas masyarakat yang berada di Kecamatan Siompu termasuk desa Wakinamboro kebanyakan nelayan yang merantau sampai ke Jaya Pura. ”Bahkan aktivitas sebagai nelayan di daerah sendiri sangat minim. Samirudin iru ramah orangnya, pokoknya baik,” katanya.

Ia mengaku jika warga tidak sungkan bila meminta bantuan pada Samirudin. Hal itu disebabkan sangat jarangnya masyarakat nelayan untuk bisa dapatkan bantuan dari Pemerintah.

Samirudin yang tak lain eks Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kaimana, langsung mengusulkan untuk pengadaan rompong kepada kelompok nelayan yang beranggotakan 25 orang.

“Karena kita setengah mati urus itu bantuan dari Pemerintah,” keluh La Bendi kepada triaspolitika.id.

Potensi ekonomi dari rumpon ini mampu menghasilkan pendapatan nelayan dalam sehari berkisar Rp500 ribu hingga Rp1 juta.

Jangka waktu pembuatan rompong memakan waktu 3 (tiga) setelah semua bahan tiba. Sementara total biaya untuk satu buah rompong mulai dari bahan hingga selesai satu buah rompong membutuhkan modal hingga Rp10 juta rupiah.

“Alhamdulillah bisa terbantu untuk tambah-tambahnya. Kita punya kebutuhan kebetulan sudah dua kami punya rompong,” katanya.

La Bendi bersama masyarakat nelayan berharap, agar dapat menabah jumlah rompong. Sebab, jika ada 5-6 rompong ekonomi masyarakat pasti bakal lebih baik kesejahteraannya.

Selain itu, informasi yang berhasil dikumpulkan, bukan kali ini saja perhatian Samirudin dalam mendorong ekonomi masyarakat, namun pada beberapa kebutuhan umum seperti Masjid pun di fasilitasi.

Perhatian Samirudin ini, kabarnya sudah sampai di beberapa masyarakat diluar dari masyarakat Desa Wakinamboro. “Dia baik orangnya, ramah orangnya. Sering juga masyarakat disini selalu di tanyakan kapan Samirudin turun disini, masyarakat itu rindu sama dia,” akunya.

La Bendi juga sempat singgung jika Samirudin bakal ikut dalam pemilihan Kepala Daerah di Busel. Menurut dia, yang penting sudah ada pintunya. Nanti kita juga kan jalan sama keluarga disini. “Karena keluarga disini juga sering tanyakan beliau Samirudin,” tandasnya.

Reporter: Atul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!