Pengrajin Ekraf dan UMKM Dilatih Pembuatan Sarung Tenun tanpa Mesin
BUSEL, TP – Pemerintah Kabupaten Buton Selatan terus berupaya meningkatakan perekoniman dan jiwa kewirausahaan para pelaku industri ekonomi kreatif (Ekraf) dan UMKM. Salah satunya dengan memberikan pelatihan pembuatan sarung tenun tanpa mesin.
Pelatihan ini rencananya akan dilaksanakan selama dua hari, mulai hari ini, Selasa 16 Maret hingga Rabu, 17 Maret 2021. Pelatihan dibuka langsung Bupati Buton Selatan, H. La Ode Arusani di gedung Al Safitri, Selasa 16 Maret 2021.
Dalam arahannya, bupati menyampaikan bila pelatihan ini adalah salah salah bentuk upaya pemerintah dalam mengembangkan dan meningkatkan SDM di daerah. Terlebih, hasil tenun sangat penting sebagai bagian dari memajukan industri pariwisata.
“Olehnya, hasil-hasil kreatif berupa tenunan harus dikembangkan. Produksi hasil tenunan akan menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Melalui pelatihan ini akan memperkaya model, varian, jenis tenunan baru atau mengkombisnasikan warna yang unik,” katanya.
Bupati berharap besar peserta dapat mengikuti pelatihan dengan maksimal sehingga memperoleh pengetahuan yang dapat dikembangkan di kecamatan masing-masing. Ia menitip pesan, apabila ada hambatan dan kendala dapat dikoordinasikan dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Buton Selatan.
“Kalau bisa jangan hanya buat sarung, tapi buat juga dengan tas sebagai oleh-oleh bila ada tamu dari luar daerah. Jangan ragu memasarkan, bila produksi banyak maka saya akan beli, bisa juga jual ke sekolah, puskesmas atau tempat lainnya. Selain itu, produksi hasil kerajinan bisa dipajang di rumah kreatif,” katanya.
H. La Ode Arusani juga menyampaikan akan memberikan bantuan modal berupa benang dan alat lainnya. Bantuan ini akan diusahakan pada perubahan anggaran 2021 mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Buton Selatan, La Ode Haeruddin mengharapkan agar peserta pelatihan dapat mmengikuti pelatihan dengan baik.
“Kita juga berharap ada output dari kegiatan dengan membuat desain baru sebagai ikon atau simbol sarung Buton Selatan yang lebih elegan,” katanya.
Reporter: Ardin