Pemkab Koltim Verifikasi dan Validasi data Kemiskinan di Dangia
KOLTIM, TRIASPOLITIKA.ID – Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur melaksanakan Verifikasi dan Validasi data Kemiskinan serta Kemiskinan Ekstrim di Kecamatan Dangia, Jumat, (19/05/2023) siang.
Camat Dangia I Wayan Gede Edy Sanjaya, SE., MM mengatakan, data kemiskinan ektrim hasil FKP yang dilakukan oleh BPS terdapat sekitar 23 data kemiskinan ektrim di Kecamatan Dangia.
“Hasil pertemuan kami beberapa waktu lalu bersama BPS, Bappeda dan OPD terkait menunjukan ada 23 KK yang terdetksi Sangat Miskin, itupun belum semua dilakukan input data,” papar Edy.
Edy menjelaskan, bahwa tujuan diadakannya pertemuan tersebut untuk memastikan data warga yang masuk sebagai sangat Miskin benar-benar sesuai fakta di lapangan.
“Kita khawatir jika data kemiskinan ektrim ini tidak terverifikasi dan tervalidasi dengan baik akan mengakibatkan ketidak sesuaian data dan fakta dilapangan, olehnya itu saya berharap kita semua yang hadir dapat memberikan keterangan yang sesuai dengan fakta dilapangan,” jelasnya.

Sementara itu Staf Kecamatan Dangia I Gede Widya Pramana menambahkan, tingkat kemiskinan saat ini terus bertambah. Sehingga kata dia, dimungkinkan terdapat perubahan kebijakan dari pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten daerah Kolaka Timur.
“Bisa jadi ada perubahan kebijakan yang terjadi dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur jika data kemiskinan kita terus meningkat setiap tahunnya,” papar Widia.
Dalam sesi jajak pendapat, Kepala Desa Gunung Jaya mengatakan bahwa status kemiskinan masyarakat memang sering menjadi dilema untuk pemerintah desa.
“Miskin itu pak ternyata ada 2 kategori, yaitu Kenyataan Miskin dan Pernyataan Miskin,” ujar Sutrisno Kades Gunung Jaya.
Kenyataan Miskin yang dimaksud adalah keadaan warga yang benar- benar miskin, sedangkan pernyataan miskin adalah keadaan masyarakat yang mengaku miskin karena berharap mendapat bantuan dari pemerintah.

Sedangkan Sekdes Mulia Jaya dalam diskusi tersebut mengusulkan agar pemerintah menghapus bantuan yang ada, sebab menurutnya bantuan bukan menjadi solusi dimasyarakat tetapi lebih menjadi masalah dikalangan masyarakat.
“Sudah hampir 10 Tahun Bantuan Sosial berupa PKH, BPNT, BST dan lain sebagainya ditambah lagi adanya Dana Desa tetapi yang terjadi setiap tahunnya selalu terjadi peningkatan status kemiskinan warga, jumlah penerima PKH bertambah, jumlah Penerima bansos bertambah setiap tahun, menurut saya penyebabnya adalah karena bantuan sosial yang semakin banyak turun dimasyarakat, sehingga seperti yang disampaikan oleh Pak Desa Gunung Jaya tadi banyak yang Miskin Pernyataan bukan Miskin Kenyataan,” jelas Sekdes Mulia Jaya.
Menurutnya mental masyarakat saat ini banyak yang bermental miskin dan bermental bantuan.
“Yang selalu disalahkan setiap ada bantuan adalah Pemerintah Desa, ada yang tidak dapat protesnya ke Pemerintah Desa bahkan ada yang menyangkutkan dengan pemilihan kepala desa, semua kesalahan dikembalikan ke desa, sehingga menurut saya agar kita bisa mempunyai data kemiskinan dan penerima bansos yang valid maka kita harus menghapuskan semua bantuan yang ada kemudian kita validasi ulang dan berikan solusi seperti menjamin harga hasil pertanian masyarakat tetap stabil,” sambung Sekdes Mulia Jaya.
Kepala Dusun Talinduka Asri mengusulkan kepada para narasumber agar langsung kelapangan untuk melakukan validasi dan verifikasi.
“Kita langsung kelapangan saja pak, lihat langsung masyarakat,” Kata Asri.
Sekitar pukul 16.30 Wita, Kadis Kominfo Kolaka Timur I Nyoman Abdi, S.Pd., M.Si memimpin tim melakukan validasi dan verifikasi dilapangan bersama Camat Dangia, Bhabinkamtibmas, BKKBN dan TKSK di Desa Mulia Jaya.
Dirumah salah satu warga yang datanya masuk dalam kategori Sangat Miskin, Kadis Kominfo melihat langsung keadaan warga tersebut.
“Ini memang layak masuk kategori Sangat Miskin,” Kata Nyoman Abdi.
Pernyataan Kadis Kominfo tersebut sesuai dengan penjelasan TKSK Dangia yang mengatakan bahwa Kepala Rumah Tangga ini adalah lansia dengan 2 anggota keluarganya yang penyandang disabilitas.
“Mbah ini pak punya 2 orang anggota keluarga, yang 1 adalah anaknya merupakan penyandang disabilitas Tuna Daksa, dan yang 1 lagi adalah adiknya penyandang disabilitas Tuna Netra, ini yang Tuna Netra habis jatuh sehingga susah berdiri,” jelas TKSK Dangia.
Nyoman Abdi menyarankan kepada Camat dan TKSK Dangia untuk mengusulkan alat bantu seperti tongkat kepada Penyandang Tuna Netra tersebut.
“Nanti coba dimintakan tongkat Pak Camat,” tandas Nyoman Abdi.
Kegiatan Validasi dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan data kemiskinan tersebut benar- benar sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.
Reporter : Hery