Panwascam Loea: Kami Tidak Menemukan Pelanggara pada Pembagian Sembako di Peatoa

waktu baca 2 menit
Panwascam Loea saat melakukan klarifikasi terkait pembagian sembako pada warga di Peatoa

KOLTIM, TP – Panitia pengawas kecamatan (Panwascam) Loea, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan tidak menemukan adanya pelanggaran terhadap pembagian sembako yang dilakukan oleh salah seorang aparat desa di wilayah tersebut.

Pernyataan tersebut dilontarkan Ketua Panwascam Loea, Asdar usai melakukan klarifikasi terkait adanya dugaan politik pada pembagian sembako yang dilakukan oleh salah seorang aparat Desa Peatoa.

Asdar menerangkan, bahwasanya telah melakukan investigasi atau klarifikasi terkait adanya kabar aparat desa Peatoa yang kepergok membagikan bantuan pada malam hari, yang diduga bernuansa politik.

”Kami melakukan penanganan penindakan dan penyelesaian sengketa usai mendengar kabar tersebut. Kami langsung ke kediaman saudara Tamrin, sebagai orang yang mendapatkan informasi serta menemukan aparat desa tersebut. Namun kami tidak bertemu dengan saudara Tamrin dikarenakan beliau sedang tidak berada di kediamannya,” Ketua Panwascam Loea, Asdar pada triaspolitika.id.

Lebih lanjut Asdar menuturkan, jika pihaknya sempat menghubungi Tamrin, namun saat dihubungi selama beberapa kali melalui telepon selulernya, Panwascam tidak menemukan jawaban.

”Kami akhirnya ke rumah Azis, salah seorang warga penerima bantuan dari aparat desa. Kami juga meminta keterangan, barang apa saja yang ia terima dari aparat desa,” ujar Asdar.

Saat meminta keterangan, Panwascam Loea mencatat Azis menerima sembako yang berisi beras 5kg, minyak goreng 2 Liter, mie instant 1 Ball, gula pasir 2 Kg, Susu 2 Kaleng dan Teh celup 1 Pak.

”Azis mengatakan jika bantuan tersebut murni bantuan COVID-19 dari pemerintah. Kami juga tidak menemukan atribut dari salah satu paslon yang mengarah ke politik,” jelas Asdar.

Dikatakan Asdar, saat menerima bantuan warga juga tidak diajak atau diarahkan untuk memilih salah satu paslon di pilkada mendatang. ”Azis menerima dua buah bingkisan sembako karena di dalam rumahnya terdapat dua kepala keluarga yaitu anakanya dan dia sendri,” katanya.

Untuk itu, Asdar menyatakan jika tidak ada unsur politik pada pembagian sembako yang dilakukan oleh aparat desa tersebut.

Reporter : Dekrit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *