“Muak” Sering Dijanji, Warga Kolut Swadaya Bangun Jalan Provinsi yang Rusak Parah

waktu baca 3 menit

KOLUT, TRIASPOLITIKA.ID – Jalan Provinsi di Desa Tobela, Kecamatan Porehu, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) rusak parah.

Hal tersebut membuat warga setempat geram. Sejumlah warga dan pemerintah desa setempat terpaksa bergotong royong mengecor jalan provinsi yang rusak parah, Sabtu (6/5/2023).

Aksi yang dilakukan lantaran warga sudah “muak” dengan janji yang sering dilontarkan oleh pemerintah.

Sebelumnya, jalan di Desa Tobela khususnya jalur menanjak juga sempat ditanami pohon pisang oleh warga lantaran banyak yang terjatuh. Karena tidak ada respon, aparat desa menginisiasi warganya dengan cara swadaya bergotong royong memperbaki jalan.

Warga Desa Tobela, Juswan Paseba mengatakan jalan tersebut merupakan jalur utama yang ramai dilalui warga. Kondisinya yang rusak parah selama bertahun-tahun membuat pengendara sering kali terjatuh.

“Khususnya ibu-ibu yang paling sering terkapar kalau pergi atau pulang dari pasar karena medannya menurun. Kasian,” ujar Juswan.

Menurut Juswan, jalan tersebut kondisinya mirip seperti aliran sungai kering. Jangankan motor, jalan tersebut sulit dilintasi mobil.

“Masyarakat sekitar tidak punya pilihan, mereka harus menorobos bebatuan jalan yang berserakan di sepanjang jalur,”

“Lantaran kecewanya dan sering dijanji pemerintah provinsi, aparat desa mengajak semua pihak untuk patungan memperbaiki termasuk pedagang yang sering melintas juga ikut menyumbang,” sambung Juswan.

Kepala Desa Tobela, Haeruddin mengaku sudah muak dengan janji pemerintah yang akan memperbaiki jalan tersebut.

Menurut Haeruddin, pihak pemerintah desa dan warga beberapa kali telah menyampaikan hal ini ke pemerintah Provinsi dan Kabupaten melalui reses maupun proposal.

“Sudah bertahun-tahun masyarakat menanti perbaikan namun tidak kunjung direalisasikan. Saya menyampaikan kepada pihak Pemprov dan DPRD Sultra agar tidak mudah melontarkan janji jika tidak ditepati,” keluhnya.

“Pak Gubernur Ali Mazi, tolong kalau ke Kolut jangan hanya sampai di Lasusua saja. Datang ke sini saksikan dan rasakan bagaimana menderitanya masyarakat akibat jalan,” sindirnya.

Ketua DPRD Kolut, Buhari meyebutkan jalan provinsi yang rusak parah kurang lebih sepanjang 45 Kilometer (Km). Hal itu meliputi ruas Batu Putih, Tobela hingga Tolala.

“Saat ini masyarakat dari Tolala yang ingin menuju Larui atau Loka sudah tidak bisa dilalui roda dua,” bebernya.

Jalur yang dicor warga tersebut merupakan ruas Batu Putih-Porehu. Banyak pihak yang tergerak membantu termasuk pengguna jalan, tokoh masyarakat maupun politik baik berupa uang, semen, pasir hingga papan. “Parah sekali dan sudah sering warga jatuh hingga patah tulang,” ungkapnya.

Kata dia, aspirasi itu kerap disampaikan ke DPRD hingga PUPR Sultra tetapi tidak ada realisasi hingga saat ini. Janji terbaru dilontarkan Wagub Sultra, Lukman Abunawas namun juga belum ada tanda-tanda untuk merealisasikannya.

“Semoga dianggarkan pada perubahan atau tahun depan. Kalau memang pemprov tidak sanggup baiknya dialihkan saja statusnya menjadi jalan kabupaten atau negara supaya nasib jalan ini tidak terkatung-katung,” pinta Buhari.

Akibat jalan rusak, masyarakat Kecamatan Tolala harus menghabiskan jarak tempuh dua kali lipat jika ingin ke Porehu dengan melalui Desa Lelewawo, Tinuna dan Tanggaruru.

Tidak hanya itu, kondisi infrastruktur juga membuat biaya transportasi kebutuhan pokok dan lainnya juga melonjak 15-20 persen dari harga normal yang ditetapkan.

Reporter : Fyan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!