Kawasan Museum dan Taman Budaya Kolaka Akan Jadi Tempat Wisata

waktu baca 2 menit

KOLAKA, TRIASPOLITIKA.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kolaka terus berupaya menggenjot pembangunan Taman Museum Budaya di Desa Bende, Kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Pembangunan taman museum bertujuan untuk menjaga kelestarian sekitar 200 peninggalan benda bersejarah dari masa penjajahan Belanda dan Jepang, serta sejarah terbentuknya Kabupaten Kolaka.

PPTK dan Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kolaka, Moh Tasilman, ST, menjelaskan bahwa Taman Museum Budaya tersebut dibangun di atas tanah hibah Benteng Sagianibandera yang ditandatangani oleh sejumlah tokoh adat serta tokoh masyarakat, dan telah dibebaskan sejak Desember 2023.

Proyek ini telah dianggarkan sejak tahun 2020 dan direncanakan akan rampung pada tahun 2025. Namun, kendala pandemi yang melanda seluruh wilayah Indonesia menyebabkan pelaksanaan pembangunan baru dimulai pada tahun 2024.

“Ini akan menjadi salah satu tempat wisata yang memperkenalkan budaya suku Tolaki Mekongga ke mancanegara, dan kami yakin akan berdampak pada peningkatan PAD Kabupaten Kolaka pada tahun 2028 mendatang,” ujar Moh Tasilman, Jumat (12/12/2024).

Moh Tasilman menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin agar proyek pembangunan Taman Museum Budaya ini selesai tepat waktu dan terus memantau kinerja para kontraktor agar pekerjaan yang dihasilkan sesuai RAB.

“Ini akan menjadi salah satu museum budaya di Indonesia yang menarik wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung ke Kabupaten Kolaka, serta taman museum budaya pertama yang dibangun di wilayah Indonesia Timur khususnya di Kolaka,” tambahnya.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Moh Tasilman mengajak semua media, baik online maupun cetak, untuk bersama-sama mengawal proyek pembangunan dan mempublikasikan agar masyarakat mengenal tempat wisata dan belajar mengenal benda-benda budaya bersejarah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kolaka, H. Muh Jusrin Djafar, menambahkan bahwa proyek masih berjalan dan sedang diselesaikan tahap dome A dengan total anggaran Rp5 miliar yang terbagi dalam tiga pekerjaan pembangunan.

Total perencanaan proyek ini menelan anggaran Rp54 miliar dari dana APBD.

“Kami terus mengawal dan mendorong para kontraktor untuk menyelesaikan pembangunan semaksimal mungkin sesuai RAB yang sudah ditetapkan,” tegas Jusrin Djafar.

Progres pekerjaan proyek tahap I mencapai 30% pada tahun ini dan akan dilanjutkan pada tahun depan dengan anggaran Rp6 miliar untuk pembangunan museum dan fasilitas lainnya.

Pihaknya juga memanfaatkan bantuan dana CSR dari perusahaan tambang yang ada di wilayah Kabupaten Kolaka untuk membantu pembangunan tersebut.

Museum ini bakal dilengkapi dengan koleksi dan benda-benda masa prasejarah, serta sekitar 200 benda-benda budaya adat Tolaki Mekongga.

Reporter: A. Jamal

error: Content is protected !!