Harga Lobster di Kolaka Anjlok, Petani Beralih ke Kerapu
KOLAKA, TP – Sejumlah nelayan pembudidaya lobster, di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa beralih membudidayakan ikan jenis kerapu. Hal itu disebabkan anjloknya harga lobster saat ini.
Seperti halnya yang dilakukan salah seorang nelayan pembudidaya lobster di Desa Palewai, Kecamatan Tanggetada, Muhhamad Ali. Nelayan tersebut kini memilih untuk beralih membudidayakan ikan jenis kerapu, akibat anjloknya harga lobster saat ini.
Pasalnya, lobster yang sebelumnya seharga Rp1,200 ribu rupiah per kilo gram nya, kini turun derastis menjadi Rp400 ribu rupiah saja.
Anjloknya harga lobster saat ini menyebabkan Muhamaad Ali bersama nelayan lainnya, mengalami kerugian besar. Muhammad Ali yang ditemui triaspolitika.id menuturkan, jika pihaknya sempat mengalami kerugian besar akibat membeli benih lobster yang banyak. Pihaknya sebelumnya juga tidak mengetahui jika harga lobster yang sebelumnya menjanjikan justru menyebabkan ia harus mengalami kerugian besar.
Kerugian para nelayan lobster tidak hanya akibat membeli benih lobster saja, namun dikarenakan membeli pakan lobster yang begitu mahal. ”Pakan lobster juga harganya mahal, jadi kalau kita tetap bertahan untuk membudidayakan lobster bisa-bisa kita rugi besar,” kata Ali pada triaspolitika.id Sabtu (28/11/2020).
Kata Ali, harga lobster turun sejak Indonesia mulai memberlakukan pandemi COVID-19 pada bulan 10 tahun lalu. ”Harga lobster turun sejak pandemi di bulan 10 tahun lalu,” ujar Ali.
Saat ini sejumlah nelayan beralih membudidayakan ikan kerapu sayangnya, nelayan satu ini juga mengalami kerugian. Sebab, selain lobster, ikan kerapu juga ikut turun harga. Ali mengatakan, untuk menutupi belanja kesehariannya saat ini pihaknya terpaksa mencari gurita untuk di jual ke tetangganya.
Reporter : Dekrit