Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tempe dan Tahu Perkecil ukuran Produk

waktu baca 2 menit
Salah seorang pebgrajin Tempe dan Tahu di Konawe.(Utha/Triaspolitika.id).

KONAWE, TRIASPOLITIKA.ID – Industri rumahan pembuatan tempe di Desa Sendang Mulyasari, Kecamatan Tongauna, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), terpaksa memperkecil ukuran produk tempe mereka.

Hal itu dilakukan lantaran imbas dari kenaikan harga kacang kedelai yang kini mencapai hingga Rp12.500 per kg, yang sebelumnya berharga Rp11,300 per kg.

Salah seorang pemilik Industri Tempe rumahan Suhartoyo mengaku, terpaksa mencampurkan kedelai impor dengan kedelai lokal.

Hal itu dilakukan untuk mensiasati kenaikan harga kedelai yang naik. Selain itu, Suhartoyo mengaku juga mengurangi ukuran produknya agar usahanya tetap berlanjut.

“Biar tidak rugi, kami campurkan satu banding satu karung setengah. Satu karung kedelai impor, dicampur satu karung setengah kedelai lokal,” ujar Suhartoyo Kamis, (24/02/2022).

Dengan begitu kata dia, industri rumahan yang berdiri sejak 1998 tersebut tetap berproduksi. Selain itu keuntungan yang didapat masih sebanding dengan cost yang dikeluarkan saat proses produksi.

Meski kenaikan kedelai mencapai 10 persen, Ia mengaku tidak mempengaruhi jumlah produksi perharinya.

Kata dia, dalam sehari usahanya mampu menghabiskan tiga hingga empat karung kedelai.

“Produksi tetap stabil, selama permintaan pasar masih ada,” katanya.

Naiknya harga kedelai saat ini, Ia dan kawan-kawan pengrajin tempe dan tahu berharap, pemerintah memperhatikan nasib industri tempe di Konawe, dengan memberikan stimulan atau bantuan kepada pemilik industri Tahu-tempe di Konawe, agar keberlangsungan industri ini tetap berjalan.

“Harapannya minta diturunkan atau diberikan subsidi dari pemerintah biar menambah keuntungan,” harapnya.

Sementara itu, Kepala dinas Perindustrian, perdagangan dan Koperasi Konawe, Jahiyuddin menyampaikan, pemerintah daerah akan memberikan bantuan kepada pemilik usaha mikro kecil menengah bagi pelaku usaha di Konawe.

“Pemerintah daerah itu akan memberikan bantuan pada UMKM dalam bentuk permodalan dan ada juga sebagian dari dana aspirasi DPR RI untuk di alokasikan ke kelompok-kelompok usaha kecil,” terang Jahiyuddin, saat di temui berapa waktu lalu.

Reporter: Utha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *