Galang Pemilih Milenial, JADI Solidkan ‘Mesin’ Politisi Muda
Kantong pemilih milenial menjadi basis potensial memenangkan pertarungan pilkada. Segmen ini umumnya dikategorikan pemilih psikologis, standarnya sederhana dalam memilih yaitu sebatas suka atau tidak suka terhadap pasangan figur.
Jumlahnya pun cukup signifikan, proses pendekatan tak serumit menggalang suara basis pemilih rasional yang secara kuantitas jumlahnya pun kurang dari pemilih psikologis.
Dari kisaran angka 100 ribuan DPT Kolaka, segmen milenial di wilayah tersebut masuk pertimbangan prioritas pasangan calon bupati dan wakil bupati Muhammad Jayadin-Deni Germanto Lisan di Pilkada Kolaka 2024.
TRIASPOLITIKA.ID – Dukungan lima partai politik besar pada pasangan bakal calon Bupati dan Bupati Kolaka Jayadin-Deni di Pilkada 2024, relatif berdampak pada tingkat bargaining position paslon berjargon JADI itu.
Diketahui, Paslon Jayadin-Deni maju pilkada atas dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadialan Sejahtera (PKS), Partai Perindo dan Partai Garuda dan Partai Ummat. Dari lima parpol itu, dua partai yaitu PDIP dan PKS mencatatkan diri sebagai peraih suara terbanyak dalam Pemilu 2024 di Kabupaten Kolaka.
PDIP berada di posisi puncak dengan torehan total 22.000 suara, sedangkan PKS meraih total 10.249 suara berada di peringkat kelima di bawah Partai Golkar dengan capaian 10.428 suara. Sementara itu Partai Perindo memperoleh 6.519 suara.
Pencapaian PDIP dan PKS maupun Perindo tersebut di kancah pemilu membuktikan masyarakat masih memberikan kepercayaan penuh pada para legislator terpilih dari ketiga parpol untuk bisa menyuarakan kepentingan publik luas.
Tak heran bila Paslon Jayadin-Deni sangat berharap ‘sentuhan’ atau peran optimal para politisi muda yang sukses lolos menjadi anggota Parlemen Kolaka Periode 2024-2029. Khususnya, menggaet suara segmen pemilih milenial dan Gen Z yang didominasi pemilih pemula.
Sebut saja figuritas Muhammad Agil Siradj Ahmad, Politisi muda PDIP Kolaka yang cukup meraih suara begitu fantastik, khususnya bagi pemuda yang baru berkiprah di dunia politik. Pemilu 2024 ini Agil mampu mengungguli suara terbanyak utamanya bagi aleg terpilih di partai berlogo banteng moncong putih itu.
Pemenang puncak Pemilu 2024 berada di lapisan PDIP, terdapat legislator terpilih seperti Anita Tandipuang (dapil 2) Nataniel Marthen (dapil 2), I Ketuut Arjana (dapil 3) dan (dapil 4) Margaretha.
Lalu ada pula Asmani Arif, Aleg PKS terpilih dari dapil 4. Dan, di dapil 2 bercokol aleg terpilih PKS yakni Firlan Muharram Alimsyah, Bahana Alam (dapil 1) dan Ahmad Muzakkir (dapil 3).
Sedangkan utuk partai Perindo terdapat dua aleg terpilih yaitu Arman Syarifuddin (dapil 1) dan Agusalim Tahir (dapil 3).
Paslon JADI juga sangat memperhitungkan pengaruh partai Garuda dan Partai Ummat di masyarakat bawah.
Asmani Arif, Politisi senior PKS Kolaka menuturkan, basis milenial dan gen Z bagi Paslon Jayadin-Deni bukan sekadar diskusi kepentingan pilkada, tetapi terbesit upaya khusus meningkatkan angka partisipasi pemilih pada kedua segmen tersebut dalam pilkada 2024.
“Dasar berpikirnya jelas secara nasional angka partisipasi pemilu dalam Pemilu baru-baru ini lebih rendah dibanding Pemilu 2019, meski masih di atas 81 persen. Teridentifikasi turun karena animo pemilih milinenial dan Gen Z karena distorsi informasi,” terangnya, Senin (9/9/2024).
Dasar itu, kata mantan calon bupati Kolaka tahun 2018, Paslon Jayadin-Deni mendorong para politisi muda PKS dan PDIP untuk membangun atau membuka ruang diskusi yang lebih konstruktif dengan pemilih milenial dan Gen Z.
“Minimal selain menyosialisasikan program unggulan Paslon Jayadin-Deni, soliditas politisi muda nanti kita harapkan bisa memberikan pencerahan politik pada para pemilih milenial dan pemula. Jadi mesti terinformasi semua,” katanya.
Senada dengan itu, Ketua DPC PDIP Kolaka Suasana HM sependapat dengan pernyataan Asmani. Suasana menekankan bahwa para generasi muda Kolaka mesti mendapat asupan kognitif seputar pilkada yang sehat.
“Generasi muda itu pelanjut estafet kepemimpinan daerah di masa-masa mendatang. Jadi tim Jayadin-Deni terbuka untuk berdiskusi secara transparan dan akuntabel apa yang menjadi keinginan kaum muda Kolaka di lima tahun mendatang,” pungkasnya.
Redaksi