Diskusi Ringan Warung Kopi Lesehan: Konstelasi Politik Capres 2024

waktu baca 2 menit
  • Oleh: Dedy Kusuma Jaya Sakti
    Pemerhati Politik Sultra

HARUS diakui bahwa salah satu capres yang saat ini mengemuka di media dan jadi obrolan publik adalah Ganjar Pranowo, Meskipun bukan hanya beliau saja, tetapi masih ada nama lainnya seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono yang juga tentunya punya peluang karna memiliki elektabilitas yang kuat untuk proyeksi pilpres 2024.

Berdasarkan hasil beberapa lembaga survey, nama mereka adalah nama nama yang sementara masih bertengger di puncak survey yang masih diinginkan oleh masyarakat jika maju sebagai capres. Semua dari mereka sama sama memiliki kekuatan, baik itu kekuatan partai, kekuatan jaringan, ataupun kekuatan financial.

Jika dilihat dari berbagai sudut pandang dan perspektif politik, nama nama diatas selain Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, cenderung mempunyai beban pekerjaan yang lebih kecil karena mereka bukan petugas partai, menguasai jaringan elit serta mempunyai kekuatan financial sebagai modal yang kuat.

Beda halnya dengan Ganjar Pranowo yang masih mempunyai beban kerja yang berat karena beliau hanya seorang petugas partai, begitupun dengan posisi Anies Baswedan yang non partai dan kemungkinan tidak mempunyai kekuatan financial yang banyak.

Ganjar Pranowo juga harus menunggu restu dan keputusan mutlak dari ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri, karena ternyata anak beliau Puan Maharani sedang dipertimbangkan juga untuk menuju kursi 01 RI. Basis Konstituen Ganjar hanya ada dibeberapa provinsi tertentu seperti Jateng, Jatim dan Indonesia Timur yang kesemuanya itu adalah juga merupakan kantong kantong suara ril dari PDIP.

Untuk Anies Baswedan selain dari sipil non partai, juga masih dilekati oleh anggapan bahwa beliau adalah produk polarisasi dan manuver politik dimana waktu itu beliau bisa memenangkan kursi DKI dari hasil kegaduhan dan pembelahan politik terkait kasus Ahok, yang sampai saat ini belum terselesaikan secara tuntas dan terus meninggalkan PR fragmentasi politik di Indonesia. Jadi kemungkinan Anies Baswedan akan sulit melenggang sebagai capres jika tidak mendekat dan melakukan deal deal politik pada kekuatan kekuatan utama di panggung politik di negeri ini yang masih dimiliki oleh partai penguasa dan elit pengusaha(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *