97 HT Dibagikan pada Camat, Lurah dan Kades, Pj. Bupati Mubar: Untuk Mempercepat Koordinasi

waktu baca 2 menit
Pj. Bupati Mubar, Dr. Bahri memberikan 97 HT pada para Kepala Wilayah guna mempercepat koordinasi (istimewa).

MUBAR, TRIASPOLITIKA.ID – Untuk mempercepat koordinasi penyampaian informasi, Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Muna Barat (Mubar) mendistribusikan 97 Handy Talky (HT) kepada 11 camat, 5 lurah dan 81 Kepala Desa (Kades).

Alat komunikasi berjenis Weierwei VEV-3288D VHF yang berguna mengkomunikasikan dua orang atau lebih dengan menggunakan gelombang radio itu diserahkan langsung secara simbolis oleh Penjabat (Pj) Bupati Mubar, Dr. Bahri di Aula Kantor Bupati, Senin (17/4/2023).

Dr. Bahri menyebut, banyaknya titik lokasi blank spot menjadi salah satu alasan lain diadakannya HT. Diketahui, blank spot sendiri adalah kondisi di mana suatu tempat tidak tersentuh atau tercover sinyal komunikasi. Baik untuk komunikasi analog seperti jaringan telepon atau komunikasi digital seperti jaringan internet.

“Jadi secara geografis kita terbagi ada darat, pesisir, pulau. Ada 30 pulau dan 11 yang berada di pulau-pulau kecil yang sulit dijangkau informasi karena masuk dalam area blank spot,” jelasnya.

Lanjut Dr. Bahri, Melalui alat komunikasi ini, bisa mempercepat koordinasi penyampaian informasi. Dirinya juga ingin memastikan semua Kepala Wilayah berada di tempat. Karena tugas mereka adalah menyelenggarakan pelayanan publik serta penyelenggaraan pembangunan kemasyarakatan.

“Nanti setiap pukul 21.00 Wita dilakukan apel udara. Saya ingin mengecek kehadiran. Mengecek kondisi setiap daerah,” bebernya.

Direktur Perencanaan Anggaran Daerah Kemendagri ini juga berharap, melalui pembagian HT yang dilengkapi dengan 128 memori saluran dan memiliki spacing saluran 25KHz ini, para Camat, Lurah dan Kades bisa saling terkoneksi dan bersinergi, terutama menyangkut penyampaian informasi.

“Dengan menggunakan HT ini, informasi penting yang sifatnya harus segera ditangani bisa tersampaikan dan ditindaklanjuti dengan cepat,” imbuhnya.

Meski begitu, Dr. Bahri mengaku telah bermohon ke beberapa provider telekomunikasi untuk membuat tower Base Transceiver Station (BTS) di daerah blank spot.

“Sambil menunggu pembangunan tower BTS itu, maka untuk sementara kita gunakan jalur komunikasinya adalah HT,” pungkasnya.

Reporter: Dedi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!