Warga Papua Idamkan Jembatan Lingkar Busel, Samirudin: Ini Ikon Wajib di Promosikan

waktu baca 4 menit
Destinasi jembatan lingkar di Desa Wawoangi Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.

 

BUSEL, TP – Tersajinya panorama indah di pantai La Poili Desa Wawoangi, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan suguhan wisata jembatan lingkar masuk skop Nasional.

Pasalnya, hal ini dikuatkan dengan munculnya postingan gambar wisata jembatan lingkar Pantai La Poili oleh pemilik akun facebook bernama Slamet Laway seorang warga Kaimana, Papua Barat.

Hingga berita ini ditayangkan, postingan tertanggal 29 Agustus 2020 ini mendapat 89 kali like dan 63 komentar.

Melihat itu, Samirudin selaku pegiat wisata lokal hingga Nasional kepada Triaspolitika.id mengatakan, Masyarakat desa Wawoangi harus berbangga hati, karena punya sosok pejuang seperti Kepala Desa (Kades) Wawoangi.

“Wisatanya bukan skop lokal saja yang minati, tapi ini sudah skop nasional. Nyatanya warga Papua Barat melalui akun facebooknya sudah ikut mempromosikan daerah Busel,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Samirudin yang juga seorang lulusan Magister Managemen Bisnis dan Doktor Ekonomi, sangat mengapresiasi hasil kreatifitas dan inovasi tersebut. Pasalnya, hadirnya destinasi Desa pun meraup PAD yang signifikan, katanya.

“Saya lihat dari sekian banyak desa di Busel inovasi dan kreatif khususnya dibidang destinasi minim sekali,” ungkapnya.

Kata Samirudin, prestasi perjuangan ini menjadi bukti nyata atas pembangunan di Desa.

“Bisa menyulap pantai La Poili menjadi obyek wisata, dapat memunculkan ikon Buton Selatan dimata wisatawan nasional bahkan mancanegara,” imbuhnya.

Berdasarkan informasi Kades, selama tiga tahun terakhir, pembangunan wisata tersebut belum juga tersentuh atau belum mendapat dukungan Dana insentif Pemerintah Daerah maupun provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Menurut Samirudin, seharusnya Pemerintah Daerah memberikan reward atau penghargaan kepada Kades, selain itu seharusnya memberikan dukungan anggaran, bukan hanya dari dana DD tapi Dana insentif dari Pemerintah.

Menariknya, meski seluruh pembangunan wisata jembatan lingkar ini masih jauh dari 100%, atau baru mencapai 40%, tetapi pundi-pundi rupiah telah dihasilkan.

Informasi yang dihimpun Media, wisata pantai La Poili mampu meraup sebesar Rp 52 juta perbulan dari retribusi karcis per orang per sekali masuk. PAD ini belum termasuk retribusi kendaraan parkir mobil dan motor. Pasalnya, pihaknya Pemerintah Desa belum melakukan penarikan alias masih digratiskan.

Selain itu, demi mengantisipasi kebocoran anggaran pendapatan desa, Kades membuat Peraturan Desa (Perdes) tentang retribusi wisata dan sepenuhnya dikelola BUMdes.

Luar biasanya, selain kita dapat menikmati keindahan alam berupa hamparan pantai dan laut serta dekelilingi bebatuan besar, objek wisata ini pun telah berhasil mempekerjakan puluhan warga desa setempat.

Samirudin menyatakan, bahwa kelak dirinya terpilih Bupati Buton Selatan, Desa yang berprestasi akan diberi perhatian penuh, demi kemajuan dan terlebih bisa mengurangi angka pengangguran di masyarakat.

“Mudah-mudahan prestasi yang dihasilkan desa Wawoangi bisa diikuti oleh desa-desa lain di Busel,” harap Samirudin.

Diwawancarai terpisah, Kades Wawoangi yang juga tokoh masyarakat, ucapkan terimakasih hadirnya kepedulian Samirudin sudah mau mempromosikan wisata pantai di Desa kami, katanya.

Selain itu, lanjut Kades, sosok Samirudin merupakan tokoh harapan di Busel. “Karena saya melihat, pertama kharismatiknya ada, pemikiran-pemikiran kreatifnya untuk membangun itu ada sama beliau (Samirudin), terangnya.

Lebih jauh, Kades menerangkan jika ia mengapresiasi niat baik Samirudin, yang mana kedepan akan mengapdi di Buton Selatan.

Dikesempatannya, Kades pun mengisahkan proses awal pembangunan wisata. Kata dia, tantangan demi tantangan bermunculan. Bahkan ia mengaku dirinya sempat diperiksa oleh pihak penegak hukum. Berkat pertolongan Tuhan semua terlewati mulus, akunya.

“Kalau memang saya salah pasti saya akan dipenjara. Tapi yakin dalam diam, saya betul-betul tulus ikhlas saya serius tunjukkan pengapdian kepada masyarakat, dengan harapan dihari kemudian semoga ada manfaatnya buat anak cucu,” tutupnya.

Saat ini, lokasi wisata laut telah dibuatkan lokasi parkiran mobil hingga 75 unit mobil. Tak henti segala upaya terus dilakukan terutama jalinan koordinasi antara Kades dengan Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pariwisata.

”Jangan lihat hari ini, inovasi terus dilakukan, mulai dari Restoran hingga fasilitas hiburan lainnya bakal dihadirkan,” tutupnya Kades.

UU No 6 tahun 2014 terkait penggunaan Dana Desa, ihwal skala prioritas infrastruktur Desa selain bertujuan hadirkan pertumbuhan ekonomi desa, berkelanjutan serta langsung dirasakan masyarakat.

Reporter : ATUL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!