Samirudin Support Umar – Bakri soal Aspal Buton Masuk Kanca Nasional di 2021
BUTON, TP – Produktivitas Aspal Buton digenjot guna penuhi kebutuhan Aspal Nasional. Hal ini sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 64 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan APBD 2021 terkait penggunaan Aspal Buton diseluruh daerah se- Indonesia.
Seorang lulusan Magister Managemen Bisnis dan Doktor Ekonomi, Samirudin menanggapi, bahwa kesempatan emas ini tentu tidak datang begitu saja, tindakan para pemimpin terdahulu seperti mantan Bupati Kabupaten Buton Samsu Umar Abdul Samiun SH, patut diberi penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya.
“Apa yg dilakukan Pak umar merupakan langkah maju buat Aspal Buton ke depan,” katanya.
Terkait Aspal Buton ini, pun tidak terlepas dari sepak terjang Umar Samiun sejak periode pertama Ir. Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia. Bahkan terakhir, Umar Samiun hadir di Istana Merdeka guna mengangkat isu Aspal Buton yang manfaatnya bagi Indonesia.
Kata Umar Samiun, aspek yang menjadi terobosan, yaitu keunggulan komparatif Aspal yang tidak dimiliki daerah lain.
“Kita cuma minta satu kebijakan agar aspal Buton menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” kata Umar Samiun.
Selain Umar Samiun, soal penggunaan Aspal Buton pun tak lepas dari upaya Bupati Buton La Bakry, salah satunya hadiri rapat bersama Deputi Bidkor Kamtibmas Kemenkopolhukam di Jakarta, yang tak lain membawa aspirasi masyarakat, soal Aspal Buton ke Level Nasional dan IUP bisa dikelola Perusda.
“Tujuannya semata-mata meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), mendorong perekonomian dan kesejahteraan rakyat Buton,” ujar Bakry, pada 13 November 2019 di salah satu media cetak di Sultra.
Sekian banyaknya proses upaya tersebut, kini hadirnya regulasi Pemendagri Aspal Buton menjadi produk Nasional. Pun begitu, Pemkab Buton terus berkonsentrasi, seperti pembuatan jalan khusus sebagai jalur akses kendaraan tambang.
Samirudin yang juga seorang Magister Managemen Pemerintahan ini mengungkapkan, bahwasanya Aspal Singapore sebenarnya Aspal Buton, namun belum memiliki pabrik di Indonesia.
“Aspal impor nggak boleh lagi masuk ke Indonesia. Prioritas produk Aspal Buton bukan hanya menambah PAD, menekan angka pengangguran, terutama PDRB Daerah lebih sehat menunjang ekonomi masyarakat,” jelas Samirudin pada triaspolitika.id (30/9/2020).
Lebih lanjut Samirudin, menuturkan, jalur tempuh kendaraan tambang dari Kecamatan Pasarwajo ke Lawele, Kecamatan Lasalimu sepanjang 128 kilometer.
Kabarnya pabrik pengolahan Aspal milik Umar Samiun sedang di genjot perampungan. “Artinya pabrik-pabrik itu lebih memudahkan proses produksi kebutuhan aspal nasional,” salut Samirudin.
Menurut Dirjend Bina Marga Pekerjaan Umum yang dikutip dari Media Inilahsultra.com, bahwa Aspal Buton diperkirakan 667 juta ton dan memenuhi kebutuhan Aspal Nasional selama 104 tahun.
“Kalau kita punya Aspal kenapa harus beli aspal dari Luar Negeri,” terangnya.
Bicara kapasitas produksi Aspal Buton terkait jumlah volume produksi, Kata Samirudin, sudah tidak diragukan lagi, pasalnya fokus pemerintah pastinya sangat serius untuk melaksanakan kebutuhan Aspal kepada Negara, khususnya Daerah.
“Dampaknya jelas kearah kesejahteraan masyarakat, nama Kepulauan Buton juga akan lebih kental terkenal dipelosok daerah, dan terlebih bagaimana harapan para pemimpin terdahulu untuk memekarkan Provinsi Kepulauan Buton,” tutup Samirudin.
Reporter : Atul