Peringati Kasus “September Berdarah” Mahasiswa di Kolaka aksi Solidaritas

waktu baca 2 menit
Empat organisasi mahasiswa di Kolaka, Sulawesi Tenggara melakukan aksi unjuk rasa di halaman Polres Kolaka pada Rabu (30/9/2020)

KOLAKA, TP – Empat organisasi mahasiswa di Kolaka, Sulawesi Tenggara melakukan aksi unjuk rasa di halaman Polres Kolaka pada Rabu (30/9/2020) untuk mengenang setahun Kasus “September Berdarah” penembakan Randy dan Yusuf, Mahasiswa UHO yang tewas 26 September 2019 silam.

Aksi solidaritas empat organisasi mahasiswa yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII KOLAKA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI KOLAK), Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM KOLAKA) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI KOLAKA) yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Mahasiswa menyatakan pihak kepolisian dianggap lambat dalam mengungkap kasus penembakan aktivis mahasiswa tersebut.

“Kini telah memasuki setahun kasus kematian sahabat kami dan kami anggap belum ada kejelasan terkait proses hukumnya seperti apa dan sudah sejauh mana, pihak kepolisian sangat lamban dan tidak transparan dalam mengungkap kasus ini,” papar Ketua cabang PMII Kolaka Brata Prakoso.

Sementara Fajar Malik, ketua GMNI Kolaka juga minta pihak kepolisian di Kolaka untuk mengawal kasus tersebut.

“Tentunya banyak harapan kami terkait persoalan ini harus segera di tuntaskan secepatnya, untuk itu kami minta polres Kolaka juga untuk mengawalnya,” jelas Fajar.

Kapolres Kolaka AKBP Saiful Mustofa saat menemui mahasiswa menjelaskan akan menyampaikan aspirasi aksi solidaritas ini kepada Kapolda Sulawesi Tenggara.

“Aspirasi mahasiswa kami akan sampaikan ke Polda Sultra,” katanya.

Usai mendengar pernyataan Kapolres, empat elemen mahasiswa tersebut membubarkan diri dan dikawal ketat aparat kepolisian.

Reporter : A. Jamal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *