Nasihat Warga Busel di Papua Barat untuk Samirudin

waktu baca 2 menit
Dr. Samirudin ditemani Warga Buton Selatan yang sedang mengadu nasib di Kota Sorong sebagai Nelayan.

SORONG, TP – Empat orang warga Buton Selatan (Busel) yang saat ini menjadi nelayan di Kota Sorong, Papua Barat, memberi nasihat pada Samirudin sang pemimpin masa depan Buton Selatan.

Empat orang yang bernama La Runduma, La Ruslan, La Aziani, dan La Zaludi tersebut, sengaja meluangkan waktunya dari tanah rantau Papua hanya untuk bertemu Samirudin.

Salah seorang dari mereka bernama La Aziani, mengaku sudah 20 tahun lamanya hidup di perantauan dengan profesi sebagai nelayan.

“Di kampung tidak ada mata pencaharian yang menjanjikan jadi kita merantaumi dinegeri orang ini,” kata La Aziani.

Ia mengaku merantau, dikarenakan pasar nelayan di Busel terbilang minim. Sehingga nilai jual ikan pun nihil. Hal ini berbeda jauh hasil nelayan di Kota Sorong.

“Mencari di kampung kadang kalau kita dapat ikan banyak, ikan kita buang-buang saja,  harganya tidak ada, jadi malas kita mencari,” kata La Aziani.

Dikatakannya, Bahwa di sorong setiap dari berlayar mencari ikan hasilnya selalu lumayan banyak.

Dilain sisi, warga perantau sangat berharap Pemda Busel sedia (disiapkan) infrastruktur bagi nelayan. Perputaran uang kalau nelayan terbilang cepat dan pastinya ada setiap hari, katanya.

“Kalau nelayan kan, pagi pergi melaut, sore atau malam langsung pegang uang,” tuturnya melalui pesan WhatsApp.

Ditengah perjuangan mereka, rasa sedih selalu saja tersirat di benak mereka. Bukan hanya suasana jauh dengan sanak keluarga. Pilunya, bila rasa cemas seketika menghantui saat mendengar anak-anak mereka sakit.

“Merantua di Negeri orang tidak nyaman karena jauh dari keluarga, jika anak-anak sakit kita kepikiran karena jauh dari mereka,” kenang La Aziani.

Menariknya, kali pertama pertemuan ini. Empat warga ini ternyata punya maksud lain. Kata mereka, alhasil kelak Dr. Samirudin dipercaya sebagai Bupati Buton Selatan, tidak lupa sama warga nelayan, apa lagi yang di perantauan.

“Perhatikan kebutuhan nelayan di kampung, jangan lagi merantau di Negeri orang, Busel itu punya laut, apa lagi banyak ikannya,” tutupnya sembari berharap dan menitip pesan.

Diwaktu yang sama, Dr. Samirudin menuturkan jika warga Busel di perantauan cukup banyak. Ada yang profesinya nelayan, pedagang, bahkan ada yang sukses menjadi pengusaha.

“Kedepannya kita akan coba temui, pastinya mereka mau membangun Busel, boleh saja belum dapat caranya. Nanti coba kita cari tahu,” terangnya.

Reporter : ATUL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *